Liputan6.com, Jakarta Kematian adalah hal yang wajar bagi setiap manusia. Namun, untuk mereka yang ditinggalkan, perasaan berduka akibat ditinggal orang yang dicintai membuatnya lebih sensitif.
Ucapan belasungkawa sering diberikan pada mereka. Namun, beberapa dari kata-kata tersebut ternyata keliru.
Baca Juga
"Kebanyakan orang berbicara tentang kebaikan hati mereka, tapi terkadang mereka mengatakan hal yang salah," kata seorang psikolog yang berbasis di Chicago, Amerika serikat, Elizabeth Lombardo, PhD seperti dilansir dari Health.com, pada Jumat (20/4/2018).
Advertisement
Namun, diam juga bukan pendekatan yang tepat. "Karena orang yang berduka mungkin berpikir, 'ini adalah waktu tersulit dalam hidupku dan mereka tidak di sini untukku,'" kata Lombardo.
Jika tidak tahu harus mengatakan apa, bilang saja bahwa Anda turut berduka atas kehilangan dan apa yang bisa dilakukan untuk mendukungnya.
Paling tidak, ada enam kalimat yang tidak boleh dikatakan pada seseorang yang sedang berduka.
1. “Mereka berada di tempat yang lebih baik sekarang."
”Membayangkan mereka di tempat yang menyenangkan mungkin membuat orang yang ditinggalkan merasa lebih baik.
Namun, beberapa dari mereka tidak siap untuk membayangkan hal seperti ini.
Menurut Lombardo, biarkan kata-kata itu muncul dari orang yang ditinggalkan, tapi jangan katakan itu pada mereka lebih dulu.
2. "Setidaknya kamu tahu dia sudah pernah menderita."
Lombardo menceritakan, pasiennya memiliki saudara laki-laki dengan penyakit mematikan dan sekarat. Setelah dia meninggal, seseorang berkata padanya, "Apa yang membuatmu sedih? Kamu tahu dia dulu menderita."
Tentu saja, hal ini bukan situasi yang tepat untuk mengatakan hal seperti itu. Sekalipun dengan nada menenangkan, itu bukan ungkapan simpati yang bagus.
Simak juga video menarik berikut ini:
3. Menawarkan bantuan
3. "Apa yang bisa kubantu?"
Menawarkan bantuan pada seseorang yang berduka mungkin melegakan mereka. Namun, mereka kemungkinan besar tidak akan menerima Anda.
Lebih baik, beritahu apa yang bisa Anda lakukan.
"Banyak orang membuat janji yang tidak jelas, tapi saya pikir akan sangat membantu jika Anda dengan spesifik menjelaskan bantuan apa yang ada di pikiran," kata profesor gerontologi di The College of New Rochellle, Amerika Serikat dan konsultan senior di Hospice Foundation of America, Kenneth J. Doka.
Misalnya, jika seorang suami dari teman Anda telah meninggal dan dia memiliki anak kecil, tawarkan untuk membawa makan malam pada hari kerja yang sibuk atau mengantar jemput anak-anaknya ke sekolah.
4. "Biarkan waktu menyembuhkan."
Ungkapan ini kerap dikatakan dalam suasana duka. "Itu mungkin benar dan saran yang bagus," ujar Lombardo.
"Tetapi pada saat seperti ini, emosi masih mentah. Seseorang yang berduka mungkin mendengarnya seperti, saya tidak mengerti dan menghargai, jika ini sangat menyakitkan untuk Anda."
Advertisement
5. Menghakimi perasaannya
"Mereka sudah tahu tentang hal itu, Anda tidak perlu memberitahunya. Menurut psikolog klinis di New York, Ben Michaelis, lebih baik tanyakan tentang dirinya dan jangan membuat penghakiman atas perasaannya.
Menurut Michaelis, kesedihan itu kompleks dan tidak semua orang memiliki reaksi yang diharapkan terhadap kematian.
Mungkin saja mereka merasakan berbagai emosi yang kacau seperti marah, bersalah, atau lega.
6. Semua pernyataan yang dimulai dengan "lihat sisi baiknya..." atau "setidaknya..."
Naluri manusia adalah membuat seseorang yang berduka menjadi lebih baik. Namun, ketika menyangkut kematian, terimalah bahwa tidak ada kata-kata yang bisa menciptakan hal tersebut.
"Tidak ada yang bisa Anda katakan dapat menghilangkan rasa sakit," kata Doka.
Yang harus dilakukan adalah, sampaikan kesedihan itu. Sampaikan betapa berduka dan kehilangan Anda atas kehilangan mereka.
Beritahu bahwa Anda akan ada di sana untuk selalu mendukungnya.
Lombardo sendiri mengatakan, dia lebih suka orang tersebut menceritakan beberapa hal lucu tentang orang yang telah meninggalkannya.
Ini tidak bisa membantu membawa perasaan positif, tetapi memberikan cinta pada orang lain.