Alasan Anjing Bisa Jadi Sahabat Dekat Manusia

Bukan tanpa alasan kalau anjing dianggap sebagai sahabat dekat manusia. Hal ini ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Mei 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2018, 16:30 WIB
Anjing Jenis Shetland Sheepdog
Anjing Shetland Sheepdog (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bukan tanpa alasan kalau anjing dianggap sebagai sahabat dekat manusia. Hal ini ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah. 

Sebuah studi 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan, tingkat hormon oksitosin, hormon yang berperan dalam perasaan cinta dan koneksi, pada anjing dan pemiliknya akan meningkat ketika hewan tersebut membuat "mata anak anjing" (puppy eyes) pada tuannya.

Melansir Reader's Digest, Selasa (7/5/2018), para peneliti di Jepang melakukan dua percobaan. Yang pertama untuk mengukur kadar oksitosin anjing dan pemiliknya, sebelum dan sesudah mereka berinteraksi selama 30 menit.

Sementara dalam studi kedua, para peneliti memberikan oksitosin semprot pada hidung anjing dan mengukur kembali kadar hormonnya.

Semakin lama sang pemilik membelai dan berbicara dengan anjing (serta menatap ke mata mereka), semakin tinggi tingkat oksitosin pada keduanya. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

Hubungan manusia dan anjing bisa sangat dekat

Pitbull Tewaskan Bocah, Ini Fakta Si Bodyguard Handal Sekaligus Pemburu Mematikan
Anjing pitbull adalah anjing yang memiliki obsesi terhadap anak-anak dan anak anjing. Anjing ini sangat suka bermain-main dengan mereka. Bahkan dilansir dari Angustpost.com, menyebut Pitbull dan anak-anak adalah pasangan yang kompak. (istockphoto.com)

Studi kedua juga menemukan, anjing betina cenderung menatap lebih lama pada pemiliknya setelah menerima dorongan oksitosin.

Sehingga, sama seperti ketika menjalin ikatan dengan manusia lain melalui kontak mata, hal ini juga terjadi pada anjing. Para peneliti menyatakan, anjing dan tuannya mampu menjadi lebih dekat dengan saling tatap mata satu sama lain.

"Ini memberitahu kita tentang sebuah hubungan antara kita dan anjing," kata antropolog evolusi, Evan Maclean dari Duke University, yang tidak terlibat dalam penelitian ini pada Live Science.

"Dalam banyak hal, mereka mirip dengan hubungan kita pada orang lain."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya