Liputan6.com, Jakarta Egois, dominan, sulit diatur, tak mau berbagi, dan kesepian adalah segelintir stereotipe yang selalu muncul pada seorang anak tunggal. Ya, lantaran anak sematawayang ini tidak punya adik maupun kakak.
Benarkah demikian? Sebuah penelitian pun dilakukan tim dari Southwest University di China untuk mengetahuinya. Caranya dengan melakukan pemindaian pada otak para remaja yang berkuliah.
Pemindaian tersebut untuk mengetahui level IQ, kreativitas dan kepribadian pada anak tunggal. Diketahui ada perbedaan struktur otak pada anak tunggal dan mereka yang memiliki saudara.
Advertisement
Kondisi otak anak tunggal memiliki lebih banyak volume di area yang terkait dengan persepsi dan pengolahan bahasa. Namun volumenya lebih sedikit di area yang terkait dengan kepribadian dan perilaku sosial.
Baca Juga
IQ Anak Tunggal
Seperti dikutip dari situs Motherly pada Senin, 4 Mei 2018, dalam perbandingan IQ tidak ada perbedaan yang signifikan. Hasil tes lainnya yang cukup menarik perhatian adalah otak anak tunggal menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dalam hal pemikiran kreatif dan fleksibilitas. Dalam hal kerja sama dan kolaborasi cenderung lebih rendah.
Pada dasarnya, bagaimana seorang anak dibesarkan, baik dengan atau tanpa saudara kandung, akan sangat mempengaruhi perkembangan otak mereka. Hasilnya tidak selalu lebih baik satu sama lain, tetapi memang memiliki perbedaan.
Penulis : Dina Nazhifah / Dream.co.id
Advertisement