Didiagnosis Gangguan Mental, Kanye West: Ini Kekuatan Super

Kanye West (40) buka suara kepada publik bahwa dirinya didiagnosis mengalami gangguan mental.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Jun 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 10:00 WIB
[Bintang] Kanye West
Kanye West bersama sang istri, Kim Kardashian terkenal sebagai pasangan yang romantis. Namun beberapa hari ini tersiar rumor keduanya akan segera bercerai, meski belum diketahui kebenarannya. (AFP/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Kerap melakukan tindakan atau ucapan yang kontroversial, penyanyi Kanye West (40) buka suara kepada publik bahwa dirinya didiagnosis mengalami gangguan mental.

Kanye West mengungkapkan dirinya didiagnosis mengalami gangguan mental saat diwawancarai penyiar radio, Big Boy. Namun, dia tak bersedih dengan kesehatan mentalnya itu.

"Saya didiagnosis dengan kondisi ini ketika berusia 39 tahun," kata Kanye kepada Big Boy mengutip laman Huffington Post, Selasa (12/6/2018).

Walau didiagnosis dengan kondisi gangguan mental, Kanye tak bersedih. "Seperti saya katakan di album, ini bukan disabiltas, ini kekuatan super."

 

Tak menyebutkan jelas jenis gangguan mental

[Bintang] Kim Kardashian dan Kanye West
Kanye West dan sang istri, Kim Kardashian (AFP/Bintang.com)

Rapper satu ini tak menyebutkan kondisi gangguan mental secara tertentu, tapi merujuk pada salah satu kalimat di lagu "Yikes" di album terbarunya Ye suami Kim Kardashian ini menyanyikan lirik tentang gangguan bipolar.

Dia menyanyi cepat (rap): "That’s my bipolar s**t / That's my superpower n****, ain't no disability / I'm a superhero! I'm a superhero!"

Lalu, pada sampul album Ye, juga terdapat karya seni dengan tulisan "I hate being bi-polar it’s awesome.”

Apa itu gangguan bipolar

Ilustrasi Bipolar (iStock)
Ilustrasi Bipolar (iStockphoto)

Jika memang benar gangguan mental yang dialami Kanye West adalah gangguan bipolar,  lantas gangguan mental seperti apakah itu?

Bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah salah satu jenis gangguan kejiwaan. Istilah bipolar sendiri mengacu pada adanya dua kutub yang melanda suasana hati pasien bipolar secara bergantian, yaitu kutub manik dan kutub depresi.

"Manik adalah mood yang meningkat. Dia merasa gembira luar biasa. Dia punya tenaga luar biasa, tidak merasakan capai. Dia bisa berbicara banyak sehingga kita tidak bisa menyela perbincangannya. Idenya sangat banyak. Dia bisa punya percaya diri luar biasa. Dia bisa tidak tidur tanpa ada rasa lelah. Dan keinginan seksualnya pun tak terbendung," tutur dokter spesialis kejiwaan dari Departemen Psikiatri FKUI/RSCM DR. dr. Nurmiati Amir SpKJ(K) .

"Dia pun bisa melakukan tindakan menyerempet bahaya," terang dokter Nurmiati Amir dalam Diskusi Bulanan IDI di Jakarta beberapa saat lalu. 

Namun suatu saat ia akan merasakan perasaan depresi. Ia akan merasakan suasana hatinya sedih luar biasa sepanjang hari selama berhari-hari.

"Berkebalikan dengan manik, ia akan merasa murung, menangis terus-menerus, merasa tidak ada tenaga sampai-sampai untuk mengangkat sendok dia tidak berdaya," terang Nurmiati.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya