Harus Olahraga, Obat Saja Tak Cukup Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa ditangani jika pasien mengimbanginya dengan berolahraga.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 09 Jul 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi Olahraga Lari (iStockphoto)
Olahraga teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi (ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Rutin minum obat saja tidak cukup untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Melakukan olahraga yang tepat secara teratur, juga salah satu cara guna menurunkan tekanan darah.

Mr Png Eng Keat, seorang fisioterapi di LIFE Center, Singapore General Hospital (SGH), mengatakan, itu mengapa saat pasien memeriksakan kondisinya, dokter akan memberikan obat diuretik atau pil air, dan menyarankan agar pasien sering-sering bergerak.

Tekanan darah tinggi yang juga dikenal sebagai pembunuh diam-diam ini jika tidak segera ditangani bisa merusak jantung dan pembuluh darah. Salah satu cara agar jantung selalu sehat adalah dengan berolahraga.

"Menjadi lebih aktif merupakan cara efektif membantu pasien tekanan darah tinggi menurunkan tekanan darahnya ke tingkat yang normal," kata Png dikutip dari Health XChange Singapore pada Senin, 9 Juli 2018.

Menurutnya, akan lebih baik lagi jika dilakukan bersamaan dengan terapi farmakologi.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut

Dikatakan Tekanan Darah Tinggi Bila...

Ilustrasi Hipertensi, Tekanan Darah, Tekanan Darah Tinggi (iStockphoto)
Dianjurkan untuk Kita Rutin Mengecek Tekanan Darah agar Terhindar dari Hipertensi Sekali Setahun (Ilustrasi/iStockphoto)

Lebih lanjut, seseorang akan didiagnosis tekanan darah tinggi apabila tekanan darah sistolik lebih dari 140mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90mmHg seperti dikatakan Png.

Tekanan darah tinggi dipengaruhi oleh resistensi pembuluh darah perifer (pembuluh-pembuluh di luar jantung). Semakin tinggi resistensi perifer, semakin tinggi tekanan darah.

Sementara itu, olahraga jangka panjang punya kemampuan mengurangi resistensi pembuluh darah perifer melalui efek hormonal dan adaptasi struktural.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya