Liputan6.com, Jakarta Kesehatan merupakan salah satu indikator fundamental dari Indeks Pembangunan Manusia yang masih menghadapi tantangan utama ketidakmerataan akses mengingat kondisi geografis yang sangat luas.
"Indonesia saat ini masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih berada di angka 305/100.000 kelahiran,"ujar Direktur Program CISDI Anindita Sitepu dalam Forum Indonesia Development Forum (IDF) yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Selain angka kematian ibu, ada PR lain yang harus dikerjakan Indonesia seperti mengurangi kasus stunting, mencegah penyakit tidak menular (PTM) yang saat ini terus meningkat akibat gaya hidup tidak sehat, dan terbatasnya akses pada fasilitas kesehatan dan faktor risiko lainnya.
Advertisement
Dengan pengalaman dan observasi yang dilakukan CISDI dalam mengelola beberapa inisiatif seperti Pencerah Nusantara, advokasi pengendalian tembakau, dan edukasi pengendalian tembakau di kalangan pelajar SMP, CISDI percaya bahwa ide-ide positif mampu menciptakan dampak lebih luas ketika diceritakan, diadopsi dan direplikasi oleh banyak pihak sehingga perubahan dapat diinisiasi dari unit masyarakat terkecil secara berkelanjutan.
Kesempatan berjejaring
Indonesia Development Forum 2018 yang merupakan forum dialog tahunan bagi aktor-aktor pembangunan nasional dan internasional dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Kamis (12/7/2018).
Forum ini memberikan kesempatan bagi para pelaku pembangunan untuk berjejaring dan melihat praktik cerdas dalam menyasar 8 subtema yang diangkat tahun ini terkait disparitas regional. Dengan bentuk kegiatan dan metode yang beragam, IDF menyoroti praktik-praktik cerdas yang berhasil dilakukan baik dari Indonesia maupun dunia internasional dalam bentuk diskusi panel, talkshow, sesi parallel, IDF 2018 Awards, serta pasar ide dan inovasi.
CISDI turut berpartisipasi dalam Indonesia Development Forum 2018 khususnya dalam kompetisi penulisan karya tulis ilmiah, kompetisi poster dan pasar ide yang menampilkan praktik cerdas dari program penguatan layanan kesehatan primer, Pencerah Nusantara, advokasi pengendalian tembakau, pengelolaan peta daring bagi inisiatif pembangunan, peta Kemitraan, dan program edukasi pengendalian tembakau bagi pelajar SMP (PROGRESIF).
Advertisement
Masalah kesenjangan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro menyebutkan, masalah kesenjangan merupakan hal yang kompleks dan melintasi berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan pemerintah daerah dengan implikasi yang luas terhadap pembangunan bangsa.
"Tantangan ini tidak mungkin dijawab tanpa keterlibatan dan inisiatif pelaku pembangunan. Tidak hanya pemerintah pusat dan pemerintah daerah, tetapi juga akademisi, sektor swasta dan masyarakat,"ujar Bambang dalam sambutan pembukaan.