4S, Jurus Hadapi Anak yang Suka Teriak di Tempat Umum

Ada empat langkah yang bisa orangtua lakukan ketika anak berteriak-teriak di tempat umum.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2018, 07:00 WIB
Ilustrasi Telinga Anak (iStockphoto)
Ingat, jangan bersihkan telinga anak menggunakan cutton bud (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak usia balita sering menunjukkan ekspresi dimanapun, termasuk teriak-teriak ketika berada di tempat umum. Bisa di mal, rumah sakit, atau mungkin tempat ibadah.

Ketika orangtua mengingatkan anak untuk tenang, memang ada yang menurut, tapi banyak yang berteriak makin kencang. Bila sudah begini, biasanya orangtua akan mengajak anak keluar dari ruangan agar tidak mengganggu yang lain. Benarkah cara seperti itu?

Menurut analis perialku Wendela Whitcomb Marsh ada beberapa penyebab anak suka berteriak. Pertama, anak mengirimkan pesan bahwa ia tidak mampu menenangkan diri sendiri dan membutuhkan intervensi orang dewasa. Lalu, bisa juga anak-anak meniru dan belajar dari mengamati perilaku orang lain atau orang dewasa di sekitar.

Ketika anak seperti ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ornag tua. "Ada empat langkah saat harus mengontrol sikap anak-anak yang tak terkendali di tempat umum yaitu empat S yakni Stop, Squat, Shhh, dan Sing," ujar Marsh mengutip laman Fatherly. 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

4S

20170520-Pangeran George dan Putri Charlotte di Pernikahan Pippa Middleton-AP
Kate Middleton bersama Putri Charlotte pada pernikahan Pippa Middleton dan James Matthews, di Gereja St. Mark, Sabtu (20/5). Charlotte tampil menggemaskan menjadi pengiring pengantin Pippa mengenakan busana Pepa & Co. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth, Pool)

Saat anak berteriak tak terkendali, orangtua harus "Stop" atau berhenti melakukan apapun dan fokus pada anak. Perhatikan, apakah anak lapar, mengantuk, kesal atau ada yang terasa sakit. Hal ini untuk mencari tahu penyebabnya.

Lalu, lakukan "S" yang kedua yaitu squat yang berarti berjongkok dan mensejajarkan mata dengan mata anak. Cara ini membuat orangtua lebih fokus pada anak, ia pun lebih bisa mendengarkan apa yang dikatakan orangtuanya.

" Setelah berjongkok lakukan 'Shhh' dengan berbisik padanya. Katakan kalau hal yang dilakukannya tidak baik dan ia harus menurunkan level suaranya serta lebih tenang," kata Marsh.

"S" yang terakhir adalah singing, yaitu mengajak si kecil untuk bernyanyi bersama. Cari aktivitas yang juga menyibukkan dirinya agar ia sikapnya lebih terkendali.

 

 

Penulis: Mutia

Sumber: Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya