Ini Dia Makanan yang Paling Banyak Diserbu Atlet Asian Games 2018

Inilah deretan makanan yang paling digemari atlet-atlet Asian Games 2018.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Sep 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 16:30 WIB
Wisma Atlet Asian Games 2018 di Jakabaring Palembang
Gedung wisma atlet Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City Palembang, Sumatera Selatan, Senin (27/8). Wisma Atlet Jakabaring ini disinyalir menyamai hotel berklasifikasi bintang tiga. (ANTARA FOTO/INASGOC/Septianda Perdana)

 

Liputan6.com, Jakarta Perhelatan Asian Games 2018 memang sudah berakhir, tapi masih banyak hal menarik di balik ajang olahraga empat tahunan terbesar se-Asia ini yang perlu kamu tahu.

Salah satunya yang terjadi dari tempat makan para atlet di dining hall Wisma Atlet Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Kiko Rahmat Pratama, orang yang bertugas di bagian salad dari PT Gobel Dharma Sarana Karya (GDSK) sebagai pemegang hak katering utama Asian Games 2018, mengatakan bisa dihitung jari jumlah atlet dari Indonesia yang mampir untuk mengambil sayur maupun buah.

"Paling sering itu kalau enggak Chinese, Korea, dan Jepang. Middle east jarang," kata Kiko yang bertugas di Palembang saat dihubungi Liputan6.com pada Selasa, 4 September 2018.

Atlet Indonesia, kata Kiko, bukan penikmat sayur garis keras seperti atlet Korea dan Jepang. Tuan rumah memang sering mampir, tapi tidak untuk mengambil sayur, melainkan buah-buahan.

"Sama kayak atlet dari India, jarang sekali saya lihat makan salad," ujarnya.

 

Menu Khusus untuk Atlet Asian Games 2018

Wisma Atlet Asian Games 2018 di Jakabaring Palembang
Bendera Unified Korea dan Korea Selatan dipasang di kawasan Wisma Atlet yang menjadi lokasi menginap pada Asian Games ke-18 tahun 2018 di Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (21/8). (ANTARA FOTO/ INASGOCWahyu Putro A)

Menurut Kiko, menu yang tersaji di dining hall wisma atlet beragam, bahkan ada menu khusus untuk atlet-atlet dari negara lain. Kimchi, misalnya, yang dimasak khusus untuk atlet-atlet dari Korea.

Meskipun menu khusus telah disajikan, tetap saja para atlet dari negara lain menyerbu makanan Indonesia. Apalagi jika menu hari itu adalah nasi goreng dan mi goreng.

"Dua menu itu yang paling sering diisi ulang," kata Kiko tertawa.

Saking lakunya sampai-sampai sejumlah bahan yang dibutuhkan untuk meracik nasi dan mi goreng harus lebih banyak. Sehingga, jika habis karena banyaknya peminat, bisa langsung dimasak lagi.

"Kadang sudah dimasak banyak, ditaruh di lemari khusus yang suhunya tetap terjaga," ujarnya.

Hal lain yang harus diperhatikan para koki saat menyiapkan masakan bagi para atlet Asian Games 2018 adalah penggunaan bumbu agar masakan terasa lebih enak dan nikmat. 

"Untuk main course enggak ada MSG, enggak ada micin, maupun penyedap," kata Kiko. 

Kiko, mengatakan, itu merupakan 'standar' bagi dapur-dapur yang ada di hotel dan wisma atlet. "Jadi, pakainya hanya garam, merica, sama gula," ujarnya.

 

SOP Terkait Asupan Makan Atlet Asian Games 2018

Wisma Atlet Asian Games 2018 di Jakabaring Palembang
Bendera negara peserta Asian Games 2018 terpasang di luar kamar Hotel Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Sabtu (18/8). Kementerian PUPR juga membangun venue, infrastruktur, fasilitas penunjang serta penataan kawasan. (INASGOC/Zabur Karuru)

Terkait asupan makan para atlet selama Asian Games 2018, Direktur Jenderal pelayanan Kesehatan yang bertindak sebagai Ketua Tim Bidang Kesehatan Asian Games 2018, dr Bambang Wibowo SpOG (K), mengatakan bahwa panitia pelaksana menjalin kerja sama dengan banyak pihak. 

Tidak hanya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tapi juga Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan Provinsi (DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat), serta unit pelaksana teknis seperti BBTKL-PP Jakarta dan Palembang, Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta, Bandung, dan Laboratorium Kesehatan Daerah. 

"Sebelum event berlangsung, terdapat SOP keamanan pangan dan persyaratan aspek teknis kepada calon vendor katering harus mempunyai sertifikat Laik Higiene Sanitasi Pangan dan menerapkan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Kemudian, orientasi higiene sanitasi pangan (HSP) juga telah dilakukan kepada seluruh penjamah pangan yang berasal dari vendor katering pemenang tender, serta volunteer yang bertugas di dinning area," kata Bambang seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (30/8/2018).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya