Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang kerap mengalami perubahan suasana hati dan energi yang drastis dari posisi tertinggi hingga terendah yang disebut bipolar. Data dari WHO (World Health Organization) tahun 2016 menunjukkan angka orang dengan bipolar mencapai 60 juta jiwa.
Apa itu bipolar disorder? Bipolar Disorder atau yang juga dikenal sebagai gangguan bipolar adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood yang ekstrem. Hal ini membuat orang dengan gangguan bipolar memiliki episode mood yang sangat bahagia (mania) atau sangat sedih (depresi). Sering kali, di antara perubahan keduanya, pasien tetap mengalami kondisi mood yang normal.
Advertisement
Baca Juga
Saat pasien merasa sedih, ia akan merasa tertekan, kehilangan harapan, dan bahkan dapat kehilangan keinginan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Tetapi saat merasa senang, pasien akan merasa sangat bersemangat dan penuh gairah. Perubahan mood tersebut dapat terjadi beberapa kali dalam setahun, atau bahkan seminggu dalam kasus yang lebih parah. Kondisi jiwa ini dapat menyebabkan rusaknya hubungan pribadi, rendahnya motivasi dan produktivitas di tempat kerja, dan yang lebih buruk lagi dapat menyebabkan perasaan ingin melakukan bunuh diri. Bipolar disorder sangat disarankan untuk menghubungi bantuan medis saat mengalami perubahan mood yang signifikan.
Bipolar disorder sering kali muncul pada masa akhir remaja atau awal masa dewasa. Setidaknya, setengah dari kasus munculnya gangguan bipolar adalah mereka yang berusia di bawah 25 tahun. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga dapat ditemukan pada anak dan orang dewasa. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda & Gejala Bipolar Disorder
Penderita bipolar disorder akan mengalami perasaan emosional yang hebat dan terjadi pada suatu periode tertentu atau dikenal dengan ‘episode mood’. Setiap episode mood menunjukkan perubahan drastis dari mood dan perilaku normal orang tersebut. Suatu episode di mana ia terlihat terlalu bahagia dan bersemangat disebut episode manic sedangkan episode depresif menunjukkan suatu bentuk kesedihan yang ekstrem dan kehilangan kemauan. Kadang, sebuah episode mood juga menunjukkan kedua gejala mania dan depresi.
Episode tersebut dinamakan kondisi campuran. Penderita juga akan menjadi sangat mudah tersinggung dan marah-marah dalam sebuah episode mood. Perubahan mood ini juga biasanya disertai perubahan ekstrem yang menyangkut energi, aktivitas, pola tidur, dan perilaku sehari-hari.
Selama episode manic, beberapa ciri dan gejala yang dapat muncul dari gangguan bipolar:
Merasa terlalu bahagia dan bersemangat.
Sangat sensitif dan mudah tersinggung.
Banyak makan.
Kurang tidur.
Bersikap gegabah dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berisiko.
Berbicara dengan sangat cepat dan mengubah topik pembicaraan dari satu topik ke yang lainnya.
Mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan penilaian atau pembuatan suatu keputusan.
Kamu bisa juga dapat melihat hal-hal aneh dan mendengar suara-suara misterius.
Sedangkan, dalam episode depresif, beberapa tanda dan gejala gangguan bipolar adalah:
Merasa sangat bersedih dan kehilangan harapan pada jangka waktu yang panjang.
Kehilangan ketertarikan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Makan lebih sedikit.
Merasa ngantuk dan malas.
Merasa terlalu sadar diri dan minder.
Sulit berkonsentrasi.
Memiliki pemikiran untuk bunuh diri.
Episode-episode di atas dapat terjadi beberapa kali setahun atau bahkan setiap minggu. Harap hubungi dokter apabila kamu dan orang yang kamu sayangi menunjukkan gejala yang telah disebutkan di atas.
Beberapa hal yang harus kamu periksakan ke dokter terkait gangguan bipolar adalah:
Memunculkan gejala periode mood yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
Memiliki pemikiran untuk melakukan bunuh diri.
Merasa agresif dan konfrontasional.
Kesulitan tidur dalam beberapa hari.
Â
Advertisement
Apa itu Penyebab Bipolar Disorder?
Hingga kini, masih belum teridentifikasi secara jelas apa penyebab spesifik dari kondisi jiwa bipolar disorder, tetapi ada beberapa faktor yang telah diketahui dapat menimbulkan gejala bipolar disorder.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab gangguan bipolar adalah:
Kondisi otak. Otak dapat melewati berbagai perubahan fisik yang memengaruhi tingkat bahan kimia otak (neurotransmitter) yang ada di dalamnya. Transmiter tersebut merupakan zat-zat yang memengaruhi mood.
Turunan genetik.
Orangtua Anda atau angota keluarga lain dapat memiliki kemungkinan memiliki bibit bipolar disorder yang diwariskan kepada anda.
Pengaruh lingkungan sosial.
Apa itu bipolar disorder menurut peneliti telah menemukan bahwa mungkin terdapat beberapa faktor sosial yang dapat menyebabkan timbulnya bipolar disorder. Faktor-faktor tersebut dapat berupa perasaan stres akan suatu kejadian trauma di masa kecil, rendahnya kepercayaan diri, atau mengalami suatu kehilangan yang tragis.
Apa itu yang Mempengaruhi Bipolar Disorder?
Beberapa faktor berisiko di bawah ini dapat memengaruhi kemungkinanmu terkena bipolar disorder adalah:
Periode stress yang tinggi.
Penyalahgunaan alkohol maupaun obat-obatan terlarang.
Memiliki anggota keluarga penderita bipolar disorder atau gangguan kondisi mental lain.
Mengalami suatu peristiwa kehilangan yang terjadi secara tiba-tiba, seperti kematian orang yang disayang.
Apa itu Bipolar Disorder dan Cara Perawatannya?
Perawatan bagi penderita bipolar disorder tidak dapat menyembuhkan penderita namun dapat menstabilkan perubahan mood. Perawatan yang cocok akan ditentukan oleh psikiater (seorang dokter yang khusus menangani gangguan kondisi mental). Tergantung kondisi, beberapa perawatan yang akan diberikan untuk gangguan bipolar adalah:
1. Terapi obat
Dokter dapat menganjurkan resep untuk menstabilkan mood. Obat tersebut dapat membantu mengurangi gejala yang kamu alami. Kamu mungkin diharuskan untuk mengonsumsi obat yang diresepkan dalam jangka waktu yang lama untuk mencegah suatu episode depresi yang dapat menyebabkan bunuh diri. Obat-obatan yang ada biasanya tediri dari antidepresan, penstabil mood, antipsikotik, dan obat anti stress.
2. Konseling
Kamu mungkin akan perlu melakukan konseling untuk membicarakan kondisi dan bagaimana cara melewati episode emosi yang dialami. Carilah suatu komunitas yang dapat membantumu dengan gangguan ini.
3. Perawatan penyalahgunaan zat tertentu
Apabila kamu menderita suatu ketergantungan pada zat tertentu, sangat penting untuk menanggulangi ketergantungan tersebut, karena kondisi tersebut akan menyulitkanmu dalam meringankan kondisi yang dialami.
4. Perawatan rumah sakit
Dalam kasus yang lebih parah, kamu akan diharuskan untuk dirawat di rumah sakit untuk pengawasan berkala. Perawatan tersebut khususnya terjadi apabila kamu mengalami tanda-tandan ingin melakukan bunuh diri. Pada level ini, kamu bisa saja melukai diri sendiri dan orang lain. Tidak semua situasi sama, jadi lebih baik selalu diskusikan setiap keluhan yang kamu miliki kepada psikiater.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk gangguan bipolar?
Beberapa tes yang umum dilakukan dokter atau psiakter untuk membantu menegakan diagnosis gangguan bipolar adalah:Tes fisik. Tes ini akan membantu mengetahui sumber keluhan.Tes psikologis. Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang perasaanmu, episode mood, dan pola tingkah laku.Penggambaran Mood. Dokter akan menulis buku harian yang memuat pola tidur, mood, dan tingkah laku untuk membantu menentukan diagnosis.
Advertisement