Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang kerap mengalami perubahan suasana hati dan energi yang drastis dari posisi tertinggi hingga terendah yang disebut bipolar. Data dari WHO (World Health Organization) tahun 2016 menunjukkan angka orang dengan bipolar mencapai 60 juta jiwa. Gangguan ini ternyata terdiri dari beberapa jenis.
Dilansir dari Mental Health America, Rabu (18/4/2018), mereka yang mengalami gangguan bipolar menunjukkan tiga gejala, yakni depresi, mania, dan hipomania. Para ilmuwan kerap menyebut momen di mana mereka mengalami hal tersebut dengan sebutan episode.
Baca Juga
Depresi merupakan suatu kondisi dimana seseorang akan mengalami kesedihan dan kecemasan yang begitu mendalam. Tanda-tanda depresi lainnya yakni sulit tidur, nafsu makan berkurang, lemas, susah berkonsentrasi, dan cenderung ingin mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
Advertisement
Lalu, apa itu mania? Mania adalah kondisi suasana hati yang 180 derjata berbeda dari depresi. Seseorang dengan gangguan bipolar yang mengalami mania memiliki energi yang meledak-ledak, euforia sangat tinggi, tidak lelah, hasrat seks yang tidak biasa, dan agresif. Perbedaan mania dan hipomania terletak dari lama episode ini berlangsung.
Gangguan bipolar yang dialami oleh beberapa orang ternyata tidak hanya terdiri dari satu, melainkan lima jenis. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.
1. Gangguan Bipolar Tipe I
Pada gangguan ini, seseorang mengalami satu episode mania. Seseorang dengan gangguan bipolar I pun juga akan mengalami depresi dan hipomania. Hanya saja, hipomania hanya akan berlangsung lebih singkat dan tidak berat. Mereka yang mengalami gangguan bipolar tipe ini tidak membutuhkan rawat inap.
2. Gangguan Bipolar Tipe II
Pada gangguan bipolar ini, seseorang akan mengalami episode depresi yang berat dan satu episode hipomanika. Mereka cenderung memiliki periode depresi yang lebih lama dibandingkan dengan orang dengan gangguan bipolar I.
Â
Saksikan juga video berikut ini :
Jenis gangguan bipolar lainnya
3. Gangguan Cyclothymic
Orang dengan gangguan ini akan mengalami episode hipomania dan depresi secara teratur.
Dibandingkan dengan dua gejala bipolar sebelumnya, mereka mengalami perubahan suasana hati yang tidak begitu ekstrem. Meski demikian, jika tidak segera ditangani, gangguan ini bisa berkembang.
4. Rapid Cycling
Rapid Cycling merupakan istilah yang digunakan ketika seseorang mengalami empat atau lebih episode hipomania, mania atau depresi dalam jangka waktu 12 bulan. Artinya, perubahan suasana hati pada seseorang dengan gangguan ini akan berlangsung begitu cepat.
5. Episode campuran
Gangguan bipolar ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Hal ini bisa terjadi jika seseorang mengalami episode depresi, hipomania, dan mania secara bersamaan. Mereka yang mengalami hal tersebut akan memiliki risiko yang besar untuk bunuh diri.
Advertisement