Liputan6.com, Jakarta Seorang pria meninggal saat sedang menjalani operasi pembesaran penis pada 2 Maret lalu. Diketahui, dia mengalami serangan jantung ketika prosedur tersebut berlangsung di sebuah fasilitas kesehatan privat.
Dilansir dari New York Post pada Sabtu (8/3/2019), Ehud Arye Laniado meninggal di usia 65. Menurut media Belgia, pengusaha berlian ini dilaporkan meninggal karena komplikasi selama operasi.
Baca Juga
Pria dengan kewarganegaraan Belgia-Israel itu menderita serangan jantung beberapa saat setelah sebuah zat disuntikkan pada alat vitalnya. Arye Laniado juga diketahui memiliki Napoleon complex yang berarti, dia terobsesi dengan ukuran penisnya yang dianggap kecil.Â
Advertisement
"Dia selalu fokus pada penampilannya dan bagaimana orang lain melihatnya," kata salah seorang temannya mengungkapkan tentang almarhum seperti dikutip dari Hornet.
"Secara internasional, dia merupakan salah satu ahli terbaik saat menilai berlian mentah."
Jenazah pengusaha tersebut dilaporkan dikembalikan ke Israel.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Daftar kasus serupa
Kekayaan bersih Laniado tidak diketahui. Namun, dia dipaksa menyerahkan lebih dari 5 miliar dolar (sekitar 72 triliun rupiah) sebagai hukuman untuk otoritas Belgia karena masalah penghindaran pajak.
Laniado dikenal sebagai orang yang pernah menemukan Blue Moon of Josephine yang dianggap sebagai berlian paling mahal di dunia. Harganya mencapai USD 50 juta. Selain itu, dia juga memiliki penthouse termahal di Monako yang bernilai hingga USD 40 juta.
Kasus meninggal akibat pembesaran penis juga bukan yang pertama kalinya. Pada Juli 2017, seorang pria 30 tahun meninggal di ruang operasi selama pemindahan lemak autologus yakni prosedur saat lemak disedot dari satu bagian tubuh, kemudian dipindahkan ke bagian lainnya. Dalam kasus ini, tentu saja pemindahan dilakukan menuju penis untuk menambah panjang dan ketebalannya.
Sementara itu, tahun 2012, suntik silikon membunuh seorang pria di Amerika Serikat.
Di 2018, seorang pekerja seks asal Australia meninggal di Amerika Serikat. Hal itu terjadi setelah dia menyuntikkan silikon pada testis kelaminnya untuk membuatnya lebih besar. Dia mengalami pendarahan pada penisnya, hingga terkena sindrom pernapasan akut.
Advertisement