Liputan6.com, Jakarta Kulit merupakan indera peraba manusia. Kulit juga merupakan organ penting yang bertugas untuk melindungi bagian dalam tubuh dari dunia luar seperti virus, bakteri, dan mengatur perubahan suhu. Beberapa masalah yang terjadi pada kulit di antaranya, bengkak, gatal-gatal, kemerahan hingga rasa terbakar.
Kamu tentu pernah merasa gatal, baik karena digigit serangga atau gatal karena sesuatu. Namun, perlu waspada jika kamu mengalami gatal yang sangat luar biasa dan ditandai dengan kulit yang terasa kering, kasar bahkan pecah-pecah. Bisa saja kamu terkena penyakit eksim.
Advertisement
Baca Juga
Apa itu penyakit eksim? Penyakit eksim atau dermatitis adalah penyakit peradangan pada kulit. Tanda-tanda utama yang dirasakan pasien penyakit eksim, yaitu rasa gatal berlebih pada kulit dibarengi dengan kulit memerah, bersisik serta pecah-pecah, hingga timbul gelembung-gelembung kecil yang mengandungan air atau nanah.
Tangan, kaki, lipatan paha serta telinga, yaitu sisi tubuh yang sangat berisiko terkena eksim. Rasa gatalnya yang hebat membuat pasien penyakit eksim tak dapat menahan diri untuk tidak dapat menggaruk. Padahal ketika sudah digaruk, kulit pun akan luka dan mudah terkena infeksi.
Selain itu, penyakit eksim yang berkepanjangan juga dapat mengganggu tidur dan aktivitas. Ini tentunya berisikio menurunkan kualitas hidup pasien penyakit eksim. Oleh karena itu penting bagi kamu mengetahui tentang salah satu penyakit kulit ini. Berikut tentang penyakit eksim yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (12/3/2019).
Penyakit Eksim dan Penyebabnya
Eksim atau dikenal dermatitis, merupakan suatu peradangan pada kulit yang timbul sebagai respon terhadap pengaruh faktor dari luar seperti paparan terhadap detergen, zat yang bersifat asam atau basa, suhu terlalu dingin, bakteri, jamur, dan lain-lain. Sementara kepekaan pada tipe makanan spesifik seperti udang, ikan laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin atau MSG, dan sebagainya.
Penyakit eksim juga bisa sebagai respon terhadap pengaruh faktor dari dalam tubuh, contohnya alergi. Jenis penyakit kulit ini juga bisa dikarenakan alergi serbuk sari tanaman, debu, iklim, hingga masalah emosi. Eksim sering kali menyerang orang-orang yang memiliki kecenderungan alergi.
Penyakit eksim akan menimbulkan keluhan berupa kulit terasa gatal, berwarna merah, berbintik-bintik atau berbentol-bentol, kadang terdapat cairan di dalamnya. Keluhan-keluhan penyakit eksim sering timbul berulang dan berlangsung lama.
Eksim umumnya diderita oleh anak-anak, bahkan lebih rentan pada bayi karena bayi memiliki sistem kekebalan tubuh lebih sensitif dibandingkan usia lain. Tetapi orang dewasa pun berpotensi mengalaminya. Penyakit eksim memang tidak menular tapi dapat diturunkan. Jadi, jika kamu orangtuamu memiliki riwayat penyakit eksim, kemungkinan kamu juga bisa terkena penyakit ini.
Advertisement
Cara Menangani Penyakit Eksim
Untuk menangani eksim, kamu harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Adakah faktor-faktor pemicu yang membuat eksim muncul? Berikut cara menangani penyakit eksim secara lebih rinci.
1. Perhatikan penyebab eksim muncul
Kamu perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan eksim muncul. Dengan mengetahui penyebab eksim muncul maka kamu dapat melakukan pencegahan kekambuhan.
Jika eksim kambuh, kamu dapat mengira-ngira makanan penyebab dan memantang makanan yang dicurigai. Jika eksim hilang setelah makanan tersebut dihindari, maka benarlah kecurigaan yang kamu miliki. Hal ini juga berlaku tidak hanya makanan saja tetapi juga dengan hal lainnya seperti detergen ataupun kosmetik lainnya.
Jika setelah diobati dan belum mengetahui penyebabnya maka penyakit eksim dapat selalu terjadi karena memang penyakit ini termasuk jenis penyakit yang timbul berulang dan berlangsung lama.
2. Mencegah kulit kering
Langkah selanjutnya adalah mencegah kulit kering. Kamu bisa menggunakan sabun bayi dan mengoleskan pelembab pada kulit, hindari sepatu atau kaus kaki yang meningkatkan kelembaban pada kulit dan yang paling penting hindari untuk menggaruk.
3. Mengurangi stres
Penyakit kulit ini bisa menjadi tanda kamu sedang berada dalam suasana hati yang buruk atau gangguan depresi lainnya. Oleh karena itu, mengobati eksim salah satunya mengurangi stres yang dirasakan.
4. Mandi secara teratur
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Annals of Allergy, Asma dan Imunologi 13 November mengungkapkan bahwa pasien eksim harus mandi secara teratur. Karena, banyak pasien eksim yang menghindari mandi karena khawatir akan mengeringkan kulit mereka.
Beberapa dokter kulit juga meminta pasiennya berendam dalam bak mandi dari bagian tubuh leher hingga ke bawah. Perendaman selama 10 menit hanya dengan air akan efektif membersihkan sebagian besar kuman dan kotoran dari kulit. Setelah mandi selesai, pasien dianjurkan untuk mengoleskan pelembab yang cukup.
5. Oleskan salep Kortikosteroid
Langkah selanjutnya, kamu bisa mengoleskan salep kortikosteroid. Ingatlah untuk mengoleskannya hanya ketika eksim sedang kambuh. Salep Kortikosteroid topikal apabila digunakan dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan penipisan kulit, hipopigmentasi, dan jerawat.
Untuk meminimalisasi risiko tersebut, maka sebaiknya krim kortikosteroid hanya dioleskan pada daerah eksim selama 2-3 minggu, 1 kali sehari dan digunakan pada sore hari.
Nah, di atas adalah seluk beluk penyakit eksim serta cara pengobatannya yang bisa kamu ketahui. Namun, alangkah lebih baiknya jika kamu konsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Semoga bermanfaat!