Gejala Virus Zika, Cara Penularan dan Pencegahan yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes.

oleh Tyas Titi Kinapti diperbarui 17 Mar 2019, 13:10 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2019, 13:10 WIB
Gejala Virus Zika
(Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pada 2016 yang lalu informasi mengenai virus Zika yang 'mengamuk' di Amerika Tengah dan Selatan menjadi topik hangat akibat keberadaan virus tersebut.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Nyamuk jenis Aedes Aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Meskipun saat ini virus Zika sudah jarang terdengar namun tidak ada salahnya untuk mengetahui gejala virus Zika, cara penularan dan pencegahan.

Pasalnya, para ilmuwan melaporkan bahwa dari 70 anak-anak dengan microcephaly Zika bisa menimbulkan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan telinga bagian dalam atau kerusakan saraf yang menghubungkan telinga ke otak. Selain itu, pada beberapa kasus Zika dilaporkan terjadi komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang yang berlangsung 2-7 hari.

Bagi siapapun yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui ada virus Zika memiliki risiko terinfeksi. Namun tidak semua orang yang terinfeksi virus Zika menunjukkan gejala. Hanya satu di antara lima orang yang menunjukkan gejala.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui gejala virus Zika, cara penularan dan pencegahan, sebagai langkah antisipasi. Anda pun juga bisa mengedukasi kepada kerabat mengenai gejala virus Zika cara penularan dan pencegahan tersebut. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber gejala virus Zika, cara penularan dan pencegahan, Minggu (17/3/2019).

Penularan Virus Zika

Gejala Virus Zika
(Sumber: iStockphoto)

Penularan virus Zika, utamanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies Aedes aegypti. Tetapi ada beberapa penularan lainnya yang bisa terjadi penyebaran virus Zika Berikut cara penularan virus Zika.

1. Gigitan nyamuk

Virus Zika dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk mengambil dan membawa virus Zika dari manusia yang telah terinfeksi virus tersebut. Kemudian melalui gigitannya menyebarkan virus Zika pada manusia yang belum terinfeksi

Nyamuk ini senang bertelur di air bersih yang tergenang, seperti genangan air hujan di jalanan, di pot bunga, dan bak air di kamar mandi. Nyamuk ini umumnya menggigit manusia pada siang hari, baik di dalam maupun di luar ruangan.

2. Ibu ke janin dalam kandungan

Ibu yang sudah terinfeksi oleh virus Zika dapat menularkan pada bayi saat melahirkan. Infeksi virus zika pada ibu hamil diduga berkaitan erat dengan peningkatan risiko cacat janin mikrosefali atau kepala dan otak yang kecil

Namun, saat ini belum ada kasus virus zika yang menular dari ibu yang menyusui bayinya, sehingga ibu yang terinfeksi virus Zika masih bisa menyusui bayinya.

3. Hubungan seksual

Hubungan seksual bisa menjadi sarana penularan virus ini. Center for Disease Control and Prevention (CDC) telah mempublikasikan bahwa virus Zika ditemukan pada cairan tubuh manusia yaitu pada air mani, cairan vagina, air seni, dan darah.

Namun, di antara semua cairan tersebut, virus Zika bertahan paling lama pada air mani. Oleh karena itu, berhati-hati jika Anda akan melakukan hubungan seksual, karena hubungan seksual menjadi salah satu cara penularan virus ini.

Gejala Virus Zika

Sebanyak empat dari lima orang yang terinfeksi Zika tidak mengalami gejala. Jikalau ada gejala, biasanya mulai terasa pada dua hingga tujuh hari setelah digigit nyamuk. Gejala ini dapat berlangsung dua hari sampai satu minggu. Biasanya gejala virus Zika seperti berikut

- Demam dan nyeri kepala

- Ruam merah

- Nyeri sendi dan otot

-Mata merah (konjungtivitis)

- Gatal hampir di semua bagian tubuh

- Nyeri di bagian punggung

- Muncul bintik-bintik merah di permukaan kulit

Cara Mencegah Penyakit Zika

Hingga kini, belum tersedia vaksin yang bisa mencegah penyakit virus Zika. Jika Anda tinggal dan sedang bepergian ke daerah tropis di mana virus Zika banyak berkembang, hal yang paling penting adalah dengan mencegah gigitan nyamuk. Berikut ini kiat-kiatnya:

- Tinggal di tempat yang memiliki pendingin ruangan.

- Gunakan krim penangkal nyamuk.

- Gunakan bahan pembasmi serangga yang sudah terdaftar pada Environmental Protection Agency (EPA), karena aman bagi ibu hamil dan menyusui.

- Pakai baju lengan panjang dan celana panjang dengan warna muda atau cerah.

- Tidur dengan kelambu.

- Kuras tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air.

- Oleskan permethrin pada pakaian, seprai, sarung dan bantal, dan barang-barang lainnya.

Cara Mengobati Penyakit Zika

Gejala Virus Zika
(Sumber: iStockphoto)

WHO sendiri mengatakan saat seseorang terinfeksi tidak memerlukan pengobatan khusus. Paling penting ia harus banyak beristirahat, minum cukup cairan, mengobati rasa sakit dan demam menggunakan obat-obatan umum.

Bahkan pengobatan penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari. Namun, jika gejala memburuk, sebaiknya segera mencari pertolongan tenaga medis.

Nah, di atas adalah gejala virus Zika yang bisa Anda ketahui, segera pergi ke dokter jika Anda mengalami hal-hal di atas. Semoga bermanfaat!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya