Waspadai Tiga Bahaya Tersembunyi dari Bedak Tabur Bayi

Penelitian dari Godrej Indonesia tentang produk bayi menemukan bahwa 92 persen ibu di Indonesia menggunakan bedak tabur bayi secara rutin setelah memandikannya atau ketika mengganti popok.

oleh Cahyu pada 16 Apr 2019, 00:01 WIB
Diperbarui 16 Apr 2019, 01:13 WIB
Waspadai Tiga Bahaya Tersembunyi dari Bedak Tabur Bayi
Penelitian dari Godrej Indonesia tentang produk bayi menemukan bahwa 92 persen ibu di Indonesia menggunakan bedak tabur bayi secara rutin setelah memandikannya atau ketika mengganti popok.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan orangtua setelah memandikan bayinya adalah memakaikan bedak tabur di tubuh sang buah hati. Penelitian dari Godrej Indonesia tentang produk bayi menemukan bahwa 92 persen ibu di Indonesia menggunakan bedak tabur bayi secara rutin setelah memandikannya atau ketika mengganti popok.

Pemakaian bedak dilakukan untuk membuat tubuh bayi tetap harum serta menjaga kulitnya senantiasa halus dan kering. Namun, tahukah Anda, bahwa sebenarnya penggunaan bedak tabur untuk bayi tak terlalu dianjurkan?

"Semakin banyak dokter yang tidak menganjurkan penggunaan bedak tabur. Sebagaimana yang menjadi perbincangan dalam komunitas Mamapedia.co.id, terdapat kekhawatiran ibu milenial mengenai adanya risiko gangguan pernapasan yang mungkin disebabkan oleh penggunaan bedak tabur," ujar CEO Mamapedia.co.id, Cindy Charlota, dalam keterangan tertulis Godrej Indonesia.

Selain berisiko menimbulkan gangguan pernapasan, bedak tabur bayi juga memiliki beberapa risiko terhadap kesehatan bayi lainnya. Apa saja?

Gangguan pernapasan

Bedak tabur memiliki partikel-partikel kecil yang rentan terhirup oleh si kecil. Nah, hal ini berisiko menyebabkan bayi mengalami gangguan pernapasan atau sistem pernapasannya tersumbat. Terlebih lagi, sistem pernapasan bayi yang baru lahir juga masih mengalami penyesuaian. Risiko ini pun diakui oleh dokter anak.

"Penggunaan bedak tabur memiliki risiko terhadap sistem pernapasan bayi. Partikel bedak tabur yang terbawa di udara dapat dengan mudah dihirup oleh bayi, sehingga bisa mempengaruhi akses pernapasan dan kesehatan. Menghirup partikel bedak tabur secara berulang dapat menyebabkan luka pada paru-paru yang berakibat sesak napas dan batuk kronis. Bedak bayi dalam bentuk losion bisa menjadi solusi yang lebih aman bagi pernapasan bayi serta dapat merawat kulit bayi tetap sehat," ucap dr. Atilla Dewanti Sp.A(K), dokter anak dari Rumah Sakit Brawijaya Antasari.

Kanker paru-paru

Pada umumnya, bedak tabur bayi mengandung talc, yaitu mineral yang mengandung beberapa zat, seperti magnesium, silikon, dan oksigen. Talc sendiri terbuat dari butiran batu mineral yang dihaluskan. Mineral ini kerap menjadi bahan dasar pembuatan bedak karena mampu membuat permukaan kulit si kecil lebih lembap dan terhindar dari rasa nyeri akibat gesekan.

Sayangnya, butiran mineral halus talc juga berisiko terhadap pernapasan dan paru-paru bayi. Apabila si kecil terlalu sering menghirupnya, ia rentan mengalami radang paru-paru atau pneumonia. Bahkan, penumpukan butiran halus ini di paru-paru bisa menyebabkan kanker, lho.

Iritasi dan ruam kulit

Penggunaan bedak tabur memang dapat membuat kulit bayi lebih halus. Namun, juga bisa menimbulkan biang keringat dan iritasi kulit. Ini akibat dari kandungan zea mays starch atau amilum jagung yang kerap ada di bedak tabur. Selain itu, amilum jagung juga mampu memicu timbulnya bakteri penyebab ruam kulit.

Nah, itu adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami si kecil kalau terlalu sering memakai bedak tabur. Lalu, apa yang harus dilakukan kalau Anda ingin sang buah hati senantiasa harum dan lembut kulitnya?

Seperti yang dikatakan dr. Atilla di atas, Anda bisa mengganti bedak tabur dengan bedak losion. Bentuknya yang cair dan tidak mengandung partikel halus, dapat menghindarkan bayi dari risiko gangguan pernapasan dan kanker paru-paru.

Salah satu bedak losion yang bisa Anda coba adalah Mitu Baby Liquid Powder. Produk ini mengandung Acti Natura yang mampu menjaga kulit bayi tetap sehat. Selain itu, Mitu Baby Liquid Powder juga teruji hipoalergenik, aman untuk kulit bayi yang sensitif, dan bersertifikat Halal.

 

Waspadai Tiga Bahaya Tersembunyi dari Bedak Tabur Bayi
Bentuk Mitu Baby Liquid Powder yang cair dan tidak mengandung partikel halus, dapat menghindarkan bayi dari risiko gangguan pernapasan dan kanker paru-paru.

Produk tersebut telah terbukti tidak berisiko menimbulkan gangguan pernapasan pada bayi. Berdasarkan hasil uji di rumah oleh Home Tester Club (Lembaga Survei Independen) terhadap 519 anggota pada Maret 2019, 9 dari 10 ibu setuju bahwa Mitu Baby Liquid Powder lebih aman untuk pernapasan bayi dibandingkan dengan menggunakan bedak tabur.

"Godrej Indonesia selalu menghadirkan inovasi untuk menjawab kebutuhan para konsumen. Mitu Baby Liquid Powder adalah inovasi terbaru dari Mitu Baby yang dikembangkan langsung oleh pusat Riset & Pengembangan kami di Indonesia. Produk ini merupakan wujud komitmen kami untuk menjadi mitra para Ibu dalam memberikan yang terbaik bagi bayi mereka. Kami percaya produk ini mampu menjadi solusi yang lebih aman bagi bayi di Indonesia,” kata Presiden Direktur Godrej Indonesia, Akhil Chandra.

Salah satu ibu yang sudah membuktikan keamanan Mitu Baby Liquid Powder adalah selebritas Ririn Dwi Ariyanti. Ibu dari dua anak ini mengakui bahwa bedak cair Mitu Baby dapat membuat putrinya terbebas dari risiko gangguan pernapasan.

"Saya selalu ingin memastikan produk yang kami gunakan sudah terbukti aman. Terutama untuk anak saya, saya khawatir akan risiko jika ia terpapar partikel bedak tabur yang dapat membahayakan sistem pernapasannya. Ketika saya mencoba Mitu Baby Liquid Powder ini, saya pun lega karena anak saya akan terbebas dari risiko tersebut,” kata Ririn.

Apabila Anda tertarik untuk membuktikan sendiri keamanan Mitu Baby Liquid Powder, Anda bisa mendapatkannya di Alfamart dan Indomaret. Paket eksklusif Mitu Baby Liquid Powder juga tersedia di situs e-commerce, Mitu Baby Official Store di Bukalapak.com. Harganya sendiri cukup terjangkau, yaitu Rp 20 ribu.

Tertarik mencoba?

 

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya