Manfaat Latih Anak Eksplorasi di Alam Terbuka Sesuai Usianya

Anak butuh stimulasi dengan berani eksplorasi di luar ruangan atau alam terbuka sesuai rentang usia masing-masing.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Mei 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2019, 13:00 WIB
Permainan anak
Usia tepat latih anak berani eksplorasi di alam terbuka. (Foto: Dok. Madurasa)

Liputan6.com, Jakarta Melatih anak berani bereksplorasi di alam terbuka dapat meningkatkan pengalaman anak. Aktivitas tersebut juga bisa membantu pembentukan karakter anak. Hal ini berperan untuk dukung si Kecil siap hadapi masa depan.

Psikolog Anak & Keluarga  Ajeng Raviando menyampaikan, ketika anak tampak menikmati mencoba suatu permainan, maka ia akan lebih berani mencoba permainan lain tanpa diminta oleh orangtua.

“Pada usia 1 tahun ke atas, anak dapat diajak untuk bermain di taman luar ruang; usia 2-3 tahun, anak dapat diajarkan berbagai kemampuan baru seperti naik sepeda, berenang, dan lainnya; pada usia 4-6 tahun, anak bisa diajak berjalan-jalan ke alam terbuka, seperti gunung dan pantai,” papar Ajeng sebagaimana rilis yang diterima Health Liputan6.com, Kamis (2/5/2019).

Orangtua tidak perlu cemas, kekebalan tubuh yang baik dapat membawa si Kecil beradaptasi dengan stimulasi, khususnya di luar ruangan. Pada akhirnya, ini bertujuan membentuk karakter tangguh anak.

Simak video menarik berikut ini:

Butuh daya tahan tubuh baik

Cara Cerdas Mommy Edukasi Anak untuk Tidak Jajan Sembarangan di Sekolah
Anak butuh daya tahan tubuh baik.

Ajeng menambahkan penanaman karakter sejak dini penting untuk mempersiapkan anak menghadapi perubahan dan situasi tertentu dalam kehidupan. Misal, kegagalan, stres, tantangan, lingkungan baru, dan lainnya. Ada lima karakter yang sebaiknya diasah sejak dini.

“Berani, yakni percaya diri dan mau mengambil resiko; mandiri, tidak bergantung pada orang lain; gigih, mau berusaha melakukan sesuatu sampai selesai; adaptif, mudah menyesuaikan diri di setiap situasi; dan banyak akal, bisa bertindang cepat dan efektif di bermacam situasi dan pandai mencari solusi,”  tambahnya.

Dokter spesialis anak Caessar Pronocitro mengungkapkan, stimulasi melibatkan multi-sensory dan seringkali berisiko terpapar kuman. Oleh karena itu, agar anak siap mengeksplorasi dan menerima stimulasi dari luar, dibutuhkan daya tahan tubuh yang kuat dan kemampuan berpikir yang baik.

“Sistem daya tahan tubuh dapat dibangun sejak dini dengan pemenuhan nutrisi, yakni kecukupan vitamin, mineral, prebiotik (makanan bagi bakteri baik) dan probiotik (bakteri baik). Stimulasi yang orangtua berikan berperan dalam mendukung perkembangan anak. Ya, ini memastikan kematangan fungsi tubuhnya, baik motorik halus, motorik kasar, bahasa, sosial dan kemandirian, fisik, kreativitas, hingga kognitif,” ujar Caessar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya