Seberapa Sering Orang Harus BAB?

Normalnya, orang akan BAB sebanyak tiga kali dalam sehari tergantung dietnya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Jun 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2019, 09:00 WIB
Ilustrasi BAB (iStock)
Ilustrasi BAB (iStock)

 

Liputan6.com, Jakarta - Buang air besar (BAB) berfungsi dalam menghilangkan bakteri, serat, air, dan makanan yang tak dapat dicerna tubuh.

Oleh sebab itu, dokter dari UMass Memorial Health Care, Massachussetts, Jean Marie Houghton menyarankan supaya kita memiliki rutinitas BAB yang tetap.

"Frekuensi rata-rata adalah tiga kali sehari, setiap tiga hari, atau di antara keduanya. Hal ini mungkn berbeda tiap waktu dengan aktivitas atau diet yang dilakukan," kata Jean dikutip dari Health pada Sabtu, 1 Juni 2019.

Sebagian orang memulai BAB untuk pertama kali pada hari itu di waktu pagi. Lainnya di waktu yang tak dapat diprediksi.

Jean menekankan bahwa bila Anda merasa baik-baik saja, frekuensi BAB Anda kemungkinan normal. Dia, mengatakan, seseorang tidak perlu terlalu bergantung sesuai jumlah tertentu.

"Bila Anda melakukannya tiga kali sehari dan merasa baik-baik saja maka itu tidak apa-apa," katanya.

 

Bila Merasa Kembung

Ilustrasi BAB (iStock)
Ilustrasi BAB (iStock)

Namun, dokter Jean mengatakam bahwa bila Anda merasa kembung, tidak nyaman, atau merasa desakan ingin BAB, hal tersebut tidak normal. Anda harus segera memberi tahu dokter.

Bila Anda melakukan BAB selama tiga kali sehari dan hal ini merupakan hal biasa untuk Anda maka kemungkinan Anda baik-baik saja. Akan tetapi tetaplah bicarakan hal ini pada dokter Anda untuk memastikan kesehatan Anda.

Jean juga mengatakan bahwa Anda mungkin akan mengalami perubahan waktu BAB karena beberapa alasan seperti perubahan hormon selama menstruasi, kehamilan, atau menopause. Saat usia makin bertambah pun hal-hal semakin lambat secara umum. Begitu pula waktu Anda BAB.

 

Perubahan Diet Pengaruhi Frekuensi BAB

Ilustrasi BAB (iStock)
Ilustrasi BAB (iStock)

Perubahan diet juga dapat membuat BAB Anda tidak dapat diprediksi atau tidak nyaman. Untuk frekuensi yang rutin, Jean menyarankan Anda agar menghindari makanan olahan dan mengonsumsi sumber serat alami seperti sayuran dan lainnya.

Menjaga tubuh tetap terhidrasi dan melakukan olahraga juga dapat membantu untuk memperlancar BAB. Namun, bila Anda tiba-tiba mengalami BAB dengan frekuensi tidak seperti biasanya, hal ini patut dicurigai

Selain itu, dia juga menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan bila Anda mengalami pendarahan, perubahan ukuran, frekuensi atau rasa sakit saat BAB.

Jangan lupa untuk memberitahu dokter Anda mengenai riwayat kesehatan keluarga. Hal tersebut merupakan langkah bijak untuk mengetahui dan menjaga kesehatan Anda.

Penulis: Khairuni Cesario

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya