Liputan6.com, Jakarta Saat mencoba menyantap makanan yang asam, biasanya diikuti dengan mengernyitkan wajah. Mengapa bisa begitu ya?
Para ilmuwan hingga kini belum tahu secara pasti mengapa orang senantiasa mengerutkan wajahnya ketika makan sesuatu yang asam. Kemungkinan hal tersebut terjadi karena adanya zat proton, vitamin C serta membandingkan dengan buah- buhan lainnya yang memiliki rasa asam.
Rasa yang kita kenal sebagai "asam" memiliki hubungan langsung dengan keasaman. Secara kimiawi rasa asam ini karena ada banyak proton di dalam mulut. Proton sendiri bukanlah asam namun tubuh kita sendiri yang menafsirkan sifat-sifat tersebut sebagai sesuatu yang asam seperti dilansir Live Science, Rabu (17/7/2019).
Advertisement
Â
Kebanyakan makhluk bisa memproduksi vitamin C sendiri. Namun, sekitar 61 juta tahun yang lalu, gen pada mamalia yang mengkodekan sintesis vitamin C bermutasi, hal tersebut diungkapan pada suatu studi dalam sebuah jurnal Genetica pada tahun 2011.
"Manusia kehilangan kemampuan untuk membuat vitamin C sendiri karena kami selalu memakannya,"kata Paul Breslin, seorang profesor di Departemen Ilmu Gizi di Rutgers University di New Jersey, Amerika Serikat.
Berarti sesungguhnya manusia menyukai sesuatu yang becita rasa asam tapi tidak seasam lemon. Di dalam apel dan jeruk misalnya, rasa asam dan manis yang bercampur menciptakan citarasa yang lezat dan disukai oleh manusia.
Jadi, mengapa manusia senantiasa mengerutkan wajahnya ketika mengonsumsi lemon?Â
"Wajah seperti itu berarti sebuah respons penolakan. Karena kebanyakan buah tidak superasam. Sehingga orang jarang menggigit lemon," kata Breslin.Â
Â
Â
Penulis:Â Eflien Anggelien