Liputan6.com, Jakarta Ketika seseorang yang terkena hipotermia tidak mendapat pertolongan segera, komplikasi berbahaya bisa terjadi. Berbagai gangguan kesehatan bahkan kematian dapat mengintai.
Dokter Sepriani Trimurtini Limbong dari KlikDokter pernah menulis beberapa komplikasi hipotermia.
Advertisement
"Hipotermia akan menyebabkan penderitanya bernapas lebih cepat. Ada gangguan pernapasan. Bila kondisi ini berlanjut, orang tersebut akan mengalami hiperventilasi dan berakhir pada ketidakseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh," jelas Sepriani, dikutip dari laman KlikDokter, Rabu (24/7/2019).
Hiperventilasi adalah kondisi saat Anda mungkin akan lebih banyak mengeluarkan karbon dioksida daripada menghirupnya. Masalah jantung juga bisa terjadi. Penurunan suhu menyebabkan asupan oksigen ke dalam jaringan tubuh akan berkurang.Â
"Kekurangan oksigen sebentar saja dapat menyebabkan otot jantung mengalami iskemia--kekurangan suplai darah ke jaringan atau organ tubuh karena permasalahan pada pembuluh darah--dan menjadi rusak," Sepriani melanjutkan.
Yang paling mematikan, hipotermia juga dapat mengakibatkan gangguan irama jantung (aritmia) hingga henti jantung.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Gangguan Sistem Saraf
Komplikasi hipotermia dapat mengakibatkan gangguan sistem saraf. Sejumlah gangguan pada sistem saraf seperti amnesia, kejang, penurunan kesadaran hingga koma.
Penderita juga didera penurunan tekanan darah. Ini terjadi karena jantung yang tidak mampu memompa darah dengan optimal.
"Jadi, tekanan darah pun menjadi turun. Pada gilirannya, organ tubuh lain tidak mendapat aliran darah, oksigen, serta nutrisi," ujar Sepriani.
Dampat terburuk dari hipotermia adalah kematian. Di titik ini, suhu tubuh mencapai angka terendah, terutama pada hipotermia berat. Organ-organ tubuh pun berhenti bekerja dan berujung pada kematian.
Advertisement