Ruam dan Gatal Tidak Selalu Tanda Alergi

Bukan alergi, bisa jadi itu merupakan tanda terkena Dermatitis Atopik (DA).

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 15:00 WIB
Fakta Seputar Dermatitis Atopik
Fakta Seputar Dermatitis Atopik yang kerap dianggap alergi(sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ruam dan gatal yang timbul di kulit tidak selalu berarti alergi terhadap sesuatu. Bisa jadi itu merupakan tanda terkena Dermatitis Atopik (DA).

Kulit penderita DA cenderung bersifat kering dan lebih sensitif terhadap benda asing seperti cuaca, keringat, atau debu. Gatal yang ditimbulkan seringkali membuat penyakit ini disalahartikan kondisi tersebut sebagai alergi. Faktanya, penyakit ini tidak dapat ditularkan dari penderitanya, melainkan hanya bisa diturunkan.

Penyakit ini memang seringkali timbul pada anak usia 1-5 tahun. Namun, DA dapat menyerang semua usia, mulai dari bayi sampai dengan lanjut usia. DA juga dapat menyerang semua jenis kelamin. Tidak ada perbedaan rasio antara laki-laki dan perempuan.

“DA dipicu oleh banyak faktor seperti daya tahan yang menurun, debu, serbuk kayu, bulu hewan peliharaan, perubahan cuaca, stres, atau gigitan serangga,” ucap dokter spesialis kulit dan kelamin Klinik Pramudia, Anthony Handoko, dalam Seminar Waspadai Dermatitis Atopik Serang Semua Umur dan Jenis Kelamin, di Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).

 

Pengobatan dermatitis atopik

DA dapat terbagi ke dalam beberapa jenis yakni ringan, sedang, dan berat. Pengobatannya pun tergantung pada kondisi keparahan sang pasien.

“Pengobatan pada anak yang terkena DA dapat dilakukan mulai dari terapi topikal, oral, dan penyinaran yang disebut phototherapy,” tambah Anthony.

Terapi topikal dapat dilakukan dengan meminum obat kortikosteroid (KS) sesuai dengan pengawasan dokter dan memberikan pelembap pada kulit. Obat lain yang dapat digunakan untuk terapi topikal adalah tacrolimus dan pimecrolimus. Namun, kedua obat tersebut dibanderol dengan harga yang lebih mahal.

Sedangkan, terapi oral dapat diberikan dalam kondisi khusus, yakni ketika pasien mengalami infeksi. Pasien dapat diberikan KS, antibiotik, antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal, dan immunomodulator oral untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Perlu diingat, pengobatan dan perawatan tiap pasien DA berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga, pastikan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang paling tepat.

 

 

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya