Liputan6.com, Jakarta Kesejahteraan anak di usia dini tak hanya menyangkut pendidikan dasarnya saja. Maka dari itu, orangtua diminta untuk memiliki pola pengasuhan yang mampu mencakup segala kebutuhan anak.
"Pola pengasuhan yang kami promosikan adalah pola pengasuhan yang terintegrasi dan holistik tidak hanya menyangkut pendidikan namun juga soal gizinya, nutrisi, perlindungan anak," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hrris Iskandar.
Baca Juga
Harris mengungkapkan, isu seperti stunting muncul karena selama ini orang dewasa hanya berfokus pada masalah pengasuhan dan pendidikan anak di usia dini saja.
Advertisement
"Padahal bukan hanya menyangkut itu saja, tetapi total dan komprehensif," kata Harris dalam konferensi pers International Conference of Child Research Network Asia (CRNA) ketiga di Jakarta pada Kamis (26/9/2019).
Peneliti dan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Sofia Hartati mengatakan bahwa saat ini pendidikan anak usia dini di Indonesia sesungguhnya sudah jauh lebih baik.
Â
Pembenahan pendidikan anak usia dini
Dalam kesempatan yang sama, Sofia mengatakan bahwa pemahaman masyarakat soal pentingnya pendidikan anak usia dini sudah lebih meningkat daripada sebelumnya.
"Karena awareness kita tentang anak usia dini itu adalah masa emas yang harus kita perhatikan sebaik mungkin untuk diberikan berbagai stimulasi dan juga perhatian dari orangtua agar mereka menjadi lebih baik," kata Sofia.
Meski memiliki berbagai tantangan, Sofia mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini saat ini tengah berbenah untuk menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
"Siapapun mengakui bahwa pendidikan anak usia dini itu sangat penting dan tidak merugikan. Tentu ini adalah aset yang berharga untuk bangsa dan negara," kata Sofia menegaskan.
Advertisement