Menerima dan Menghormati Pilihan Hidup Para Vegan

Vegan berarti tidak makan daging dan turunannya sama sekali

oleh Aditya Eka PrawiraLiputan6.com diperbarui 20 Okt 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2019, 06:00 WIB
Vegetarian, Vegan
Perkaya varian menu sehat vegetarian dan vegan yang dapat Anda coba masak sendiri, dengan resep sup krim wortel. (Foto: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Vegan adalah orang-orang yang tidak mengonsumsi semua produk hewani dan turunannya. Diet ini biasanya dilakukan atas alasan kesehatan maupun kepercayaan.

Sayangnya, gaya hidup vegan tidak diterima dengan baik oleh semua orang. Tidak sedikit yang menghakimi dan mengejek.

Terapis pernikahan dan terapis keluarga bersertifikat, Erica Curtis, menjelaskan bahwa ada banyak sekali alasan yang bisa membuat orang bertanya-tanya, menentang, atau menghakimi pilihan para vegan. Menurut Curtis kurangnya pengertian dari orang lain juga menimbulkan penolakan. 

"Mereka takut bila orang yang vegan itu malah menghakimi pilihan makanan orang-orang yang terkesan tidak sehat," kata Curtis dikutip dari Health pada Minggu, 20 Oktober 2019.

Penolakan itu bisa diatasi dengan berbincang secara terbuka. Komunikasikan kebutuhan Anda sebagai vegan, apa yang bisa dimakan dan tidak. Hal ini bisa mendorong orang-orang di sekitar untuk bisa memahami dan bisa mencari solusinya dengan kreatif.

Kepala Sekolah & Pendiri Parenting Network, Beverly Cathcart-Ross mengatakan bahwa dengan berdiskusi, Anda bisa memahami sudut pandang orang lain. Sehingga tercipta lingkungan yang saling menghormati atau dual respect.

“Membuat orang lain merasa terdengar seringkali meningkatkan kemampuannya dalam mendengar Anda,” kata terapis itu.

 

Hidup Sebagai Vegan

Vegetarian
Ilustrasi menu vegetarian (iStockphoto)

Penting untuk menciptakan dialog yang terbuka dan memancing rasa ingin tahu dari lawan bicara, seperti dengan meminta pendapatnya atau menanyakan alasan penolakannya. Setelah itu barulah Anda menjelaskan diri.

Curtis menyarankan untuk menghindari debat, menghakimi atau mencoba membujuk orang lain. Hal ini bisa mencegah reaksi yang defensif dari kedua pihak.

Terlepas dari alasannya, setiap orang memiliki hak untuk mengonsumsi makanan yang diperlukan atau inginkan. Beberapa orang tidak akan bisa benar-benar memahami walaupun sudah diajak bicara dan dijelaskan.

Jika Anda sudah memutuskan untuk membicarakan hal tersebut, jaga agar dialog tetap tenang dan tidak menghakimi.

“Informasikan posisi Anda dan mengapa hal tersebut penting dilakukan. Jangan berusaha meyakinkan orang lain. Namun berusahalah agar orang-orang yang berarti tersebut bisa lebih mengenal dan mengerti pola makan Anda,” kata Curtis.

Penulis : Selma Vandika

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya