Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita di Missouri, Amerika Serikat mengklaim bahwa dirinya menjadi seorang vegan setelah digigit seekor kutu. Setelah kejadian itu, dokter mendiagnosisnya dengan alergi daging.Â
"Pengalaman yang mengubah hidup, sungguh sulit dipercaya bahwa kutu bisa membuat Anda alergi terhadap makanan," kata perempuan bernama Kristie Downen itu pada KSPR TV.
Baca Juga
Melansir New York Post pada Selasa (2/7/2019) wanita itu menjadi salah satu korban dari gigitan kutu Lone Star atau Amblyomma americanum. Dia digigit sekitar empat tahun lalu.
Advertisement
Namun, dokter tidak bisa mendiagnosis berbagai gejalanya. Hingga suatu hari di awal tahun ini, Downen mengalami perut yang membengkak dan muntah.
"Ruamnya benar-benar buruk, sampai pada titik (saya memberi tahu dokter), 'Anda melewatkan sesuatu,'" katanya.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Alergi Daging
Downen akhirnya menjalani tes alergi. Hasilnya, dia positif alergi parah terhadap daging mamalia.
"Saya alergi pada hampir 29 makanan lainnya ditambah ayam, semua daging mamalia, serta susu," kata wanita yang berprofesi sebagai petani itu.
Mengutip Fox News, kutu Lone Star memang diketahui mampu menyebabkan orang yang digigitnya mengalami alergi terhadap daging merah. Hewan ini banyak ditemukan di Wisconsin utara.
Musim panas tahun lalu, Scott Commins, ahli alergi dan profesor kedokteran di University of North Carolina, Chapel Hill, menemukan hubungan antara gigitan kutu tersebut dan alergi daging. Commins mengatakan, ada kemungkinan alergi tersebut terjadi karena air liur dari kutu.
"Ada patogen umum dalam semua kutu ini. Itu bisa berupa protein atau enzim dalam ludah kutu. Kami sedang mengerjakan itu di laboratorium saat ini," katanya.
Advertisement
Penyebab Alergi Daging Setelah Digigit Kutu
Meski jarang terjadi, namun kasusnya meningkat tajam sejak 2009. Commins menambahkan, tes darah saat ini bisa mendeteksi alergi sehingga membuat diagnosisnya bisa lebih mudah.
Alergi yang terjadi pada Downen sendiri terjadi karena alergi Alpha-gal. Molekul gula ini ditemukan di sebagian besar mamalia terkecuali manusia dan monyet.
"Banyak kutu pada hewan ternak," kata ahli alergi Dr. Minh-Thu Le.
"Mereka mengambil Alpha-gal dari hewan ternak, memindahkannya ke manusia, kemudian, ketika Anda makan daging sapi, babi, atau apa pun, saat itulah Alpha-gal masuk ke sistem dan Anda berekasi terhadapnya," kata Thu Le.