Aktivis Harap Menteri PPPA Bintang Puspayoga Mampu Suarakan Persoalan Anak

Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Puspayoga diharapkan mampu menyuarakan persoalan anak.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Okt 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2019, 08:00 WIB
I Gusti Ayu Bintang Darmavati
Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmavati (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga diharapkan mampu menyuarakan persoalan anak. Harapan tersebut disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak GENERASI, Ena Nurjanah.

Ena menyambut baik hadirnya Menteri PPPA yang baru. Apalagi Bintang Puspayoga dikenal sebagai sosok yang aktif di berbagai kegiatan sosial masyarakat.

"Sebagai menteri yang baru, semoga ibu Bintang Puspayoga bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan perlindungan terhadap anak dan mampu menyuarakan setiap persoalan anak yang muncul di masyarakat," kata Ena dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu (2710/2019).

Isu kekerasan terhadap anak masih mendominasi pemberitaan. Hal ini menandakan, anak-anak di Indonesia belum mendapatkan hak untuk hidup dengan aman dan nyaman.

"Kami juga mendorong sinergitas dengan kementerian lain, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena kehidupan anak tidak lepas dari dunia pendidikan. Sejak usia 6 tahun hingga menjelang 18 tahun, kehidupan anak-anak berada bangku sekolah," jelasnya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Harapan Ada Perubahan

5 Menteri Perempuan di Kabinet Indonesia Maju
Kader PDIP, Gusti Ayu Bintang Darmavati saat diperkenalkan dalam pengumuman menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Gusti Ayu dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri PPPA periode 2019-2014. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelum dilantik menjadi menteri, Bintang Puspayoga adalah aparatur sipil negara (ASN) di Sekretariat Daerah Kota Denpasar. Ia menjabat asisten II, yang membidangi ekonomi dan pembangunan.

Perempuan kelahiran Bali pada 24 November 1968 ini juga pernah menjabat sebagai penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM.

Ia tercatat sebagai Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Ketua Bidang II Penggerak PKK, serta Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE).

"Menyambut kehadiran para menteri baru, para pegiat anak pun punya harapan baru pula bahwa akan terjadi perubahan-perubahan yang signifikan terhadap perlindungan anak dan hak-haknya di negeri ini," Ena menerangkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya