Liputan6.com, Jakarta Kehadiran media sosial bisa memiliki sisi positif dan negatif. Termasuk dalam menjadi orangtua, kehadiran media sosial bisa membuat ibu-ibu milenial cemas. Hal itu seperti disampaikan psikolog keluarga Saskhya Aulia Prima
Menurut Saskhya ada tiga hal penyebab kecemasan ibu milenial. Pemicunya antara lain social media shaming (dipermalukan di media sosial), paradox of choices (pilihan dan keputusan) serta expectation to be perfect (obsesi untuk menjadi sempurna).
Baca Juga
"Salah satu pemicu kecemasan yang banyak dialami ibu masa kini atau milenial, adalah mom shaming. Sebuah tindakan yang mengkritisi secara berlebihan tentang pola asuh. Padahal, yang mengkritisi pun enggak punya background sesuai," ujar Saskhya saat ditemui dalam acara My Baby Momversity di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Kalau dulu hanya dikritik suami dan mertua, sekarang tetangga online," lanjutnya.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Terobsesi Menjadi Sempurna
Mom shaming dapat menyebabkan ibu tersinggung, merasa gagal, dan bisa meningkatkan risiko depresi. Ibu juga jadi bingung memilih hal yang terbaik untuk diri sendiri dan anak yang malah membuat kegalauan. Hal ini merupakan paradox of choices.
Ternyata, kita bingung pola asuh mana yang harus dipilih. Akhirnya dicoba satu persatu, tapi kita jadi nggak percaya diri dengan apa yang dilakukan dan membuat pertumbuhan anak kurang optimal," ujar Saskhya.
Ibu milenial juga cenderung ingin menjadi seseorang yang sempurna dalam hal keluarga. Obsesi (expectation to be perfect) ini bisa membawanya pada kecemasan karena ingin segala sesuatunya sempurna.
"Setiap ibu pasti memiliki kegagalan, tapi yang dibutuhkan adalah konsistensi untuk tetap menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak. Konsisten kan bukan harus sempurna," kata Saskhya.
Penulis: Cynthia Amanda Male/Dream.co.id
Advertisement