Arifin Panigoro Temui Jokowi Bahas Eliminasi TBC

Menurut Arifin Panigoro, pemerintah tengah merancang Peraturan Presiden yang khusus membahas soal penanganan TBC.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Des 2019, 17:57 WIB
Diterbitkan 09 Des 2019, 17:57 WIB
Jokowi Terima Delegasi Aksi Stop TBC Dunia di Istana
Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia Arifin Panigoro beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/12/2019). (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia Arifin Panigoro siang tadi menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas upaya eliminasi atau pemberantasan tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

Dalam pertemuan itu Arifin didampingi Lucica Dititu selaku Direktur Eksekutif Stop TB Partnership mengemukakan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan tidak bisa sendirian dalam memberantas TBC.

"Saya kira susah kalau hanya Menkes. Dan kami ini sebagai organisasi sipil, dan itu juga terjadi di seluruh dunia, sungguh-sungguh mau membantu pemerintah," ungkap Arifin usai pertemuan dengan Jokowi dikutip rilis Sekretariat Presiden, Senin (9/12/2019).

Menurut pria yang kiprahnya dikenal sebagai pengusaha itu, saat ini pemerintah tengah merancang Peraturan Presiden yang khusus membahas soal penanganan TBC.

"Sekarang ini sedang dirancang peraturan presiden khusus tentang tuberkulosis supaya nanti kerja sama antara Menteri Kesehatan dengan menteri-menteri lainnya ini bisa lebih lancar," kata Arifin.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Indonesia Peringkat Ketiga Penderita TBC Terbanyak

Jokowi Terima Delegasi Aksi Stop TBC Dunia di Istana
Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia Arifin Panigoro beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/12/2019). (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga negara dengan penderita TBC terbanyak di dunia. Dunia sendiri saat ini punya target mengeliminasi jumlah penderita TBC pada tahun 2030.

"Kita fokus bagaimana tuberkulosis di Indonesia ini dengan cepat bisa kita turunkan jumlahnya karena dunia ini punya target dalam waktu 2030, 10 tahun dari sekarang, cita-citanya kita berkeinginan mengeliminasi TBC dan ini pekerjaan yang sangat tidak gampang untuk kita di Indonesia ini," kata Arifin. 

Jokowi sendiri, kata Arifin, menaruh perhatian terhadap kondisi tuberkulosis di Indonesia. Menurutnya, perlu kerja sama semua pihak dari berbagai sektor untuk mengatasi tuberkulosis di Indonesia.

"Tentu Pak Presiden sangat peduli karena kan jumlahnya gede banget, 300 orang sehari meninggal, 100 ribu setahun orang meninggal di Indonesia. Ya memang Indonesia besar dan itu bahwa kita harus bekerja sama," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya