Liputan6.com, Jakarta Kematian akibat serangan jantung kini memang tak memandang usia. Ironisnya, tren penyakit jantung semakin tak mengenal usia, gender bahkan kebiasaan olahraga seseorang.
"Dulu sangat jarang melihat seseorang di bawah usia 40 terkena serangan jantung. Tapi sekarang ada beberapa dari mereka yang berusia 20 tahun dan awal 30 tahun memiliki gangguan jantung," menurut penulis studi senior Dr. Ron Blankstein, seorang ahli jantung preventif di RS Brigham and Women di Boston, seperti dikutip healthclevelandclinic.
Baca Juga
Diabetes dan Kasus Penyakit Jantung Meroket, Minuman Manis Ditengarai Jadi Penyebabnya
Khasiat Akar Bajakah untuk Penyakit Apa Saja? 6 Manfaat Utama sebagai Obat Tradisional untuk Mencegah Obesitas hingga Diabetes
Jangan Diabaikan, Ini 5 Tanda Tubuh Anda Mengalami Peradangan yang Harus Segera Diobati
Dalam studi tersebut, para peneliti melihat data 2.100 pasien serangan jantung berusia 50 tahun dan pasien lebih muda yang dirawat pada dua rumah sakit besar. Secara keseluruhan, sekitar 1 dari 5 pasien (20%), berusia 40 atau lebih muda.
Advertisement
Selama 10 tahun terakhir penelitian, proporsi pasien yang berusia kurang dari 40 tahun meningkat sekitar 2 persen setiap tahun, kata para peneliti. Bahkan sekalipun Anda masih muda, Anda memiliki risiko yang sama besarnya dengan seseorang yang lebih tua, kata Blankstein.
Baik kelompok usia muda dan tua dalam penelitian ini memiliki tingkat faktor yang sama untuk penyakit jantung, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, dan riwayat keluarga dengan serangan jantung.
Mengutip laman p2ptm Kementerian Kesehatan, cara Anda menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran jantung secara keseluruhan pada masa muda akan sangat berpengaruh pada kondisi jantung di masa-masa selanjutnya. Tak perlu menunda untuk menjaga kesehatan jantung. Bila Anda kegemukan, merokok, kurang olahraga dan sering stres, Anda berisiko mengalami gangguan jantung, berapa pun usia Anda.
Kenali nyeri dada, gejala penyakit jantung
Serangan jantung seringkali menyebabkan penderitanya mengeluh nyeri atau rasa tidak nyaman. Cermati lokasi yang ditimbulkan oleh nyeri atau rasa tidak nyaman dan bedakan dengan nyeri karena penyebab lain.
Gejala paling umum dari penyakit jantung coroner adalah angina atau angina pectoris yang juga dikenal sebagai nyeri dada. Angina dapat digambarkan sebagai ketidaknyamanan, berat, tertekan, sakit, terbakar, rasa penuh, seperti diremas, atau nyeri akibat penyakit jantung coroner. Seringkali angina diduga sebagai nyeri lambung. Angina biasanya dirasakan di dada sebelah kiri, tetapi nyeri dapat menjalar ke bahu, lengan, tenggorokan, rahang atau punggung.
Tips mencegah penyakit jantung
- Rajin Aktivitas Fisik
Usahakan untuk tetap aktif dalam hal yang berhubungan aktivitas fisik seperti olahraga. Ini dapat mengurangi risiko berkembangnya penyakit jantung dan jugabisa menjadi sarana penghilang stres.Lakukan 90 - 150 menit aktivitas fisik atau olahraga setiap minggunya. Salah satu cara mencapai target ini dengan melakukan aktivitas ini selama 30 menit dalam 3-5 hari seminggu.Sesuaikan dengan aktivitas yang memungkinkan dapat dilakukan, seperti bersepeda untuk pergi ke kantor atau tempat kerja.
- Atur berat badan
Menjadi terlalu gemuk dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.Pilihlah diet atau pola makan yang sehat, seimbang, rendah lemak, gula dan garam (GGL). Salah satunya dengan mengonsumsi banyak buah-buahan dan sayur mayur (makanan berserat) yang dikombinasikan dengan aktivitas fisik atau olahraga.
- Batasi penggunaan garam bila ada tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Bagi yang terlalu gemuk, jumlah makanan pokok sebagai sumber hidrat arang dikurangi, contoh sumber hidrat arang : beras, roti, mie, kentang, bihun, biskuit, tepung-tepungan, gula dan sebagainyaBahan makanan yang berlemak sebaiknya dibatasi.
- Pilihlah daging tampak lemak atau ikan segar, ayam dll
- Hindari sayuran yang mengandung gas, kol, lobak, nangka muda
- Semua buah boleh dimakan kecuali nangka masak, durian, alpukat diberikan dalam jumlah terbatasMakanan yang sebaiknya dipilihyang mudah dicerna dan tidak merangsang
- Dianjurkan untuk tidak minum kopi dan alkohol
- Dalam memasak sebaiknya tidak menggunakan cabe dan bumbu yang merangsang
Penulis: Jasmine Belgia
Advertisement