Mampu Gelontorkan Puluhan Juta untuk Foto Pre Wedding tapi Lupa Kesehatan Sperma

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan saat akan menikah jangan lupa menjaga kesehatan sperma

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Feb 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2020, 23:00 WIB
Kepala BKKBN, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Hasto Wardoyo, Stunting, Alat Kontrasepsi
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, saat memberikan kuliah umum Politeknik Kesehatan Pontianak, Jurusan Keperawatan Singkawang, Singkawang, Kalimantan Barat, Senin, 16 Februari 2020.

Liputan6.com, Singkawang - Pasangan yang akan menikah tidak akan sungkan menggelontorkan sebagian uangnya untuk menjalani sesi foto pre-wedding. Tidak salah memang, tapi sudahkah para pasangan memikirkan hal yang lebih krusial lainnya ketimbang sekadar foto-foto?

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengingatkan para pasangan muda yang memutuskan untuk berumahtangga supaya tidak melupakan pentingnya memiliki keturunan yang sehat.

Hasto mengingatkan bahwa menyiapkan generasi yang unggul bukan hanya di 1.000 hari pertama kehidupan, tapi semenjak belum konsepsi.

"Adik-adik kalau mau menikah, laki-lakinya itu harus menyiapkan 75 hari sebelum menikah. Karena sperma dibuat selama 75 hari," kata Hasto Wardoyo saat memberikan kuliah umum Politeknik Kesehatan Pontianak, Jurusan Keperawatan Singkawang, Singkawang, Kalimantan Barat, Senin, 16 Februari 2020.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


75 Hari Agar Sperma Bagus

Kepala BKKBN, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Hasto Wardoyo, Stunting, Alat Kontrasepsi
Adapun topik yang diangkat Hasto Wardoyo saat memberikan kuliah umum perihal pentingnya menjaga kualitas sperma dan sel telur sebelum menikah. Jangan cuma fokus pada foto pre wedding tapi lupa akan kesehatan sperma demi menciptakan generasi unggul (Foto: Humas BKKBN)

Hari ini mengonsumsi vitamin yang mengandung zink, sperma pun menjadi bagus. Dan, sperma yang hari ini terkena zink, baru akan dikeluarkan 75 hari kemudian. 

"Yang lainnya yang keluar sperma-sperma yang kemarin-kemarin belum kena zink. Kalau hari ini makan zink, yang kena zink atau asam folat baru akan keluar 75 hari," kata dia.

 


Menjaga Kesehatan Sperma

Kepala BKKBN, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Hasto Wardoyo, Stunting, Alat Kontrasepsi
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan Bupati Singkawang Tjhai Chui Mie berfoto bersama mahasiswi dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Pontianak, Jurusan Keperawatan Singkawang, Kalimantan Barat pada Senin (16/2/2020)

Itu mengapa ketika memutuskan untuk menikah, Hasto menyarankan agar persiapannya tidak sekadar foto pre wedding. 

"Foto sana-sini sampai puluhan juta, tapi spermanya tidak diurus sama sekali. (Sel) telurnya pun tidak pernah dikasih vitamin sama sekali," kata dia.

Jangan sampai karena melupakan hal sederhana dengan biaya yang tidak menguras kocek, malah jadi bumerang di kemudian hari.

"Padahal asam folat harganya cuma Rp10 ribu, zink harganya Rp5 ribu. Foto sana-sini, habis puluhan juta, generasi yang unggul tidak ada yang disiapkan sama sekali," katanya.

"Akhirnya, sperma yang jadi adalah sperma yang semaunya sendiri. Lahirnya pun anaknya anak yang tidak berkualitas," Hasto menekankan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya