Liputan6.com, Jakarta Berbagai cara dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) yang begitu cepat. Misalnya saja dengan menjaga jarak sosial dan sering mencuci tangan. Namun bagaimana dengan orang yang masih jogging atau berolahraga di luar?
Kita tentu sering melihat di akhir pekan banyak orang yang memilih menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga di luar. Entah itu jalan-jalan pagi, lari, atau bersepeda.
Baca Juga
Seperti dikutip National Public Radio, dalam Pedoman coronavirus Gedung Putih hanya menyarankan untuk menghindari jalan-jalan, berbelanja, kunjungan sosial, serta kumpul-kumpul dalam kelompok lebih dari 10 orang. Tetapi untuk latihan di luar tidak ada dalam daftar.
Advertisement
Albert Ko, ahli epidemiologi Yale School of Public Health mengatakan udara segara dan olahraga di luar diperbolehkan selama belum ada larangan. Sebenarnya, untuk mencegah penularan Corona sangat penting menjaga jarang dengan orang lain. Virus corona diperkirakan menyebar terutama melalui kontak dekat antara orang-orang, minimal satu meter.
Â
Simak Video Berikut Ini:
Tetap jaga jarak
Menurut Ko, mendapat aliran udara di luar lebih baik daripada di ruang terbatas. Aliran udara di luar mengurangi risiko satu orang menularkan virus ke orang lain melalui tetesan di udara.
"Jadi, jika Anda keluar dan Anda hiking atau bersepeda atau berlari dan Anda tidak berada di dalam, katakanlah, enam kaki atau 10 kaki (1,8 m hingga 3 m) orang lain, saya akan menganggap itu sebagai praktik yang sehat dan aman," kata Ko.
Ko juga menegaskan, ketika seseorang terkurung bisa menyebabkan atau memperburuk masalah kesehatan mental.
"Pendapat pribadi saya adalah jika orang mempraktikkan kebersihan pernapasan yang baik, kebersihan tangan yang sehat, mereka menjauhkan diri mereka secara fisik dari orang lain di luar, dan Anda berolahraga dan berjalan di taman - saya pikir itu sebenarnya praktik kesehatan yang baik di masyarakat," ujarnya.
Advertisement