Lari Pagi di Luar Selama Tanggap Darurat Corona, Bolehkah?

Kita tentu sering melihat di akhir pekan banyak orang yang memilih menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga di luar. Entah itu jalan-jalan pagi, lari, atau bersepeda selama masa tanggap corona

oleh Melly Febrida diperbarui 22 Mar 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 09:00 WIB
20161205-Pemimpin-Dunia-yang-Hobi-Berolahraga
Mantan Presiden AS, Presiden AS George W. Bush saat berlari pagi bersama dengan US Secret Service Agen pada 27 Oktober 2002. Saat menjadi presiden dia berlari enam hari dalam sepekan. Dia bahkan punya treadmill di Air Force One. (AFP PHOTO/Stephen Jaffe)

Liputan6.com, Jakarta Berbagai cara dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) yang begitu cepat. Misalnya saja dengan menjaga jarak sosial dan sering mencuci tangan. Namun bagaimana dengan orang yang masih jogging atau berolahraga di luar?

Kita tentu sering melihat di akhir pekan banyak orang yang memilih menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga di luar. Entah itu jalan-jalan pagi, lari, atau bersepeda.

Seperti dikutip National Public Radio, dalam Pedoman coronavirus Gedung Putih hanya menyarankan untuk menghindari jalan-jalan, berbelanja, kunjungan sosial, serta kumpul-kumpul dalam kelompok lebih dari 10 orang. Tetapi untuk latihan di luar tidak ada dalam daftar.

Albert Ko, ahli epidemiologi Yale School of Public Health mengatakan udara segara dan olahraga di luar diperbolehkan selama belum ada larangan. Sebenarnya, untuk mencegah penularan Corona sangat penting menjaga jarang dengan orang lain. Virus corona diperkirakan menyebar terutama melalui kontak dekat antara orang-orang, minimal satu meter.

 

Simak Video Berikut Ini:


Tetap jaga jarak

FOTO: Gaya Ditto Percussion saat Berlari, Tampil Sporty
Enggak cuma berlari di kala pagi atau sore saja, ayah dari Dia Sekala Bumi ini juga berlari saat hari mulai gelap loh! Terkadang, pria 29 tahun ini juga mengajak istri dan juga anaknya. (Liputan6.com/IG/@dittopercussion)

Menurut Ko, mendapat aliran udara di luar lebih baik daripada di ruang terbatas. Aliran udara di luar mengurangi risiko satu orang menularkan virus ke orang lain melalui tetesan di udara.

"Jadi, jika Anda keluar dan Anda hiking atau bersepeda atau berlari dan Anda tidak berada di dalam, katakanlah, enam kaki atau 10 kaki (1,8 m hingga 3 m) orang lain, saya akan menganggap itu sebagai praktik yang sehat dan aman," kata Ko.

Ko juga menegaskan, ketika seseorang terkurung bisa menyebabkan atau memperburuk masalah kesehatan mental.

"Pendapat pribadi saya adalah jika orang mempraktikkan kebersihan pernapasan yang baik, kebersihan tangan yang sehat, mereka menjauhkan diri mereka secara fisik dari orang lain di luar, dan Anda berolahraga dan berjalan di taman - saya pikir itu sebenarnya praktik kesehatan yang baik di masyarakat," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya