Sakit Ringan Usai Keliling Eropa, Aktivis Greta Thunberg Sebut Dirinya Mungkin Kena COVID-19

Greta Thunberg mengatakan dirinya mungkin terkena COVID-19 karena mengalami beberapa gejala usai pulang dari Eropa

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Mar 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2020, 09:00 WIB
Greta Thunberg
Greta Thunberg Pemenang Penghargaan Majalah TIME 2019. (Liputan6/AP)

Liputan6.com, Jakarta Aktivis remaja Greta Thunberg mengklaim dirinya kemungkinan terkena infeksi virus corona atau COVID-19. Hal ini diungkapnya usai mengalami beberapa keluhan.

Remaja Swedia yang terkenal atas kampanye perubahan iklimnya itu mengatakan, dirinya tengah menjalani isolasi mandiri setelah dia dan sang ayah kembali dari perjalanan keliling Eropa tengah sekitar dua minggu lalu.

Tak lama, remaja 17 tahun itu mengungkapkan keduanya mulai merasakan masalah kesehatan seperti kelelahan, menggigil, sakit tenggorokan, dan batuk.

"Sekitar sepuluh hari yang lalu saya mulai merasakan gejala," kata Thunberg dalam akun Instagramnya seperti dikutip dari USA Today pada Kamis (26/3/2020). "Ayah saya juga mengalami hal yang sama hanya lebih intens disertai demam," tambahnya.

Thunberg mengatakan dia belum mendapatkan tes COVID-19 karena kebijakan di Swedia menyatakan bahwa hanya mereka yang membutuhkan perawatan saja yang boleh diuji. Namun, dia mengaku sudah lebih baik.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini. 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Minta Anak Muda #DiRumahAja

Bolos Sekolah, Ribuan Pelajar Tuntut Perlindungan Iklim di Jerman
Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg berorasi saat berunjuk rasa di Hamburg, Jerman, Jumat (1/3). Remaja 16 tahun ini telah melakukan unjuk rasa terkait perubahan iklim sejak Agustus 2018. (Axel Heimken/AFP)

Hal ini membuat Thunberg meminta anak muda lain untuk lebih serius dalam menanggapi virus ini meskipun banyak dari mereka mengalami gejala ringan.

"Saya hampir tidak merasa sakit. Pilek saya yang terakhir lebih buruk dari ini," katanya.

Dia menambahkan, kondisi inilah yang lebih berbahaya bagi orang lain. Banyak orang tidak sadar terkena virus corona sehingga menularkannya ke orang yang lebih berisiko.

"Kita yang bukan dari kelompok berisiko memiliki tanggung jawab sangat besar, tindakan kita dapat menjadi perbedaan antara hidup dan mati bagi orang lain," ujarnya seperti dikutip dari The Guardian.

"Ikuti saran dari para ahli dan otoritas lokal Anda dan #DiRumahAja untuk memperlambat penyebaran virus. Ingatlah untuk selalu saling menjaga dan membantu mereka yang membutuhkan," kata Thunberg menutup pesannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya