Projo Bersiap Jadi Partai Politik, Pembuktian Jokowi Masih Kuat?

3 Cara Berobat ke Wisma Atlet, RS Darurat Corona COVID-19 di Indonesia

Catat caranya berobat di Rumah Sakit Darurat penangan Corona COVID-19 Wisma Atlet

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Mar 2020, 11:29 WIB

Diterbitkan 26 Mar 2020, 11:29 WIB

Mengintip Kesiapan RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran

Petugas menyiapkan perlengkapan ruang isolasi Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2019). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah sakit darurat penanganan COVID-19, Wisma Atlet, sudah beroperasi sejak Senin sore, 23 Maret 2020. Total pasien yang sudah dilayani Wisma Atlet sampai hari ini, Kamis, 26 Maret 2020, sebanyak 208 pasien.

"RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet sudah beroperasi pada Senin, 23 Maret 2020 pukul 17.30 WIB. Pada 24 Maret pagi sudah ada 74 pasien yang dilayani," kata Mayjen Eko Margiyono dari Pangdam Jaya saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis, 26 Maret 2020.

"Kemudian pada 25 Maret pagi, ada 178 pasien. Nah, pagi ini, sudah ada 208 pasien," Eko menambahkan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berobat dan dilayani di RS Darurat COVID-19 tersebut. Menurut Eko, jika pasien tergolong ringan dan sedang, bisa datang tanpa harus dijemput.

"Kalau memang ada gejala-gejala, silakan datang ke rumah sakit, melalui prosedur biasa. Nanti datang akan turun di lobby akan diperiksa, baru nanti pemeriksaan akan dipilah-pilahkan," ujarnya.

Atau, lanjut Eko, kalau memang tidak yakin bisa datang sendiri, bisa menghubungi call center Corona COVID-19 di nomor 119. Eko, mengatakan, petugas dari 119 akan menjemput dan akan diantar.

Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa rumah sakit swasta yang merasa sudah tidak bisa lagi menampung pasien, dapat menyalurkan ke Wisma Atlet dengan catatan sudah ada pemeriksaan awal di rumah sakit tersebut.

"Sehingga ketika kami terima, kami sudah mempunyai data awal dari pasien," kata Eko.