Didi Kempot Meninggal, Muncul Istilah Code Blue Asthma dan Henti Jantung

Kabar duka Didi Kempot meninggal, muncul istilah code blue asthma dan henti jantung.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Mei 2020, 11:14 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 11:14 WIB
Didi Kempot
Penampilan Maestro musik campur sari Indonesia, Didi Kempot, pada konser "The Lord of Loro Ati" di kawasan SCBD, Jakarta, 6 Desember 2019 lalu. Didi Kempot, meninggal dunia Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia pada usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah pukul 07.25 WIB. Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo, dokter Divan Fernandes menyampaikan, almarhum Didi Kempot mengalami henti jantung.

Kabar duka tersebut menjadi perbincangan warganet. Tak hanya soal henti jantung, muncul juga istilah code blue asthma. Code blue asthma adalah keadaan emergensi (kegawatdaruratan) seseorang yang mengalami serangan jantung maupun henti jantung, yang bisa berujung pada henti napas. 

Mengutip laman Medicinenet, code blue adalah istilah yang biasa digunakan di rumah sakit untuk menggambarkan kondisi kegawatdaruratan, pasien dalam keadaan henti jantung atau saluran pernapasan. Kode tersebut ditujukan agar tim medis segera bergerak ke lokasi tertentu dan melakukan tindakan resusitasi terhadap pasien. 

Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah Vito A Damay  menjelaskan, henti jantung yang terjadi pada pasien.

"Henti jantung adalah kondisi jantung berhenti memompa secara efektif darah ke seluruh tubuh yang berisi nutrisi dan oksigen. Serangan jantung bisa membuat seseorang mengalami henti jantung," jelas Vito melalui pesan singkat kepada Health Liputan6.com, Selasa (5/5/2020).

"Tapi tidak selalu serangan jantung berakibat henti jantung. Henti jantung kebanyakan memang akibat serangan jantung. Sebaliknya juga, tidak semua henti jantung adalah pasti akibat serangan jantung."

 

Hilang Kesadaran dan Napas

ilustrasi sesak napas
Henti jantung bisa hilang kesadaran. (sumber: iStockphoto)

Vito menambahkan, henti jantung (cardiac arrest) adalah detak jantung yang tiba-tiba berhenti. Cardiac arrest bisa terjadi pada siapa pun, kapan pun dan di mana pun.

"Kondisi ini terjadi karena gangguan listrik di jantung, yang mengakibatkan pompa jantung terhenti. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh juga terhenti," tambah dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village, Tangerang, Banten.

Dalam unggahan di laman pribadinya, Vito juga mengungkapkan, kondisi henti jantung dapat ditandai dengan hilangnya kesadaran dan napas yang berhenti.

"Henti jantung dapat menyebabkan kerusakan otak hingga kematian," tulisnya.

Kode Darurat Rumah Sakit

20151013-Ilustrasi-Serangan-Jantung
Kode darurat rumah sakit. (iStockphoto)

Dalam jurnal World Emergency, pada pasien dengan henti jantung, code blue yang muncul umumnya untuk menunjukkan pasien membutuhkan resusitasi atau pertolongan medis segera.

Code blue juga termasuk kode darurat rumah sakit yang digunakan di seluruh dunia untuk memperingatkan seluruh staf dan tim medis tentang berbagai situasi darurat di rumah sakit. Setiap rumah sakit menetapkan kebijakan untuk menentukan unit mana yang menyediakan tim medis dalam kondisi kegawatdaruratan. 

Penggunaan kode dimaksudkan untuk menyampaikan informasi penting dengan cepat. Tindakan emergensi ini sekaligus mencegah stres atau kepanikan di antara pengunjung rumah sakit karena pasien langsung mendapat penanganan.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya