Soal Pesan Berantai Ajak Masyarakat Tak Kunjungi Mal, Ketua APPBI Jakarta: Mal Secara Rutin Dibersihkan

Berikut respons pihak manajemen mal terkait pesan berantai banyak barang berjamur selama mal tutup.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Mei 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 18:00 WIB
Pengunjung Mal Sepi
Suasana pusat perbelanjaan yang relatif sepi pengunjung di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (17/3/2020). Seiring meluasnya virus corona Covid-19 di Indonesia, pengunjung pusat perbelanjaan atau mal langsung turun drastis dengan penurunan fluktuatif sekitar 10-15%. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang menerima pesan berantai tentang imbauan tidak ke mal bila nanti pemerintah sudah membolehkan membuka pusat perbelanjaan di tengah pandemi COVID-19. Dalam pesan berantai tersebut disebutkan bahwa banyak barang yang rusak hingga berjamur selama mal tutup berbulan-bulan.

Bahkan, disebut-sebut juga di mal-mal yang tutup nanti saat dibuka banyak urine tikus serta kecoak. Begini pesannya:

Utk saudara2ku terkasih sy ingat kan ya nt klo mal2 dlm waktu dekat ini akan di buka kembali tlg jgn ke mall dl ya krn pd saat mall tdk boleh buka banyak brg2 rusak yg berubah jd brg jamuran.

Mengerikan bukan covid sj yg membunuh manusia tp jamur2 dlm ac yg terhirup oleh kita yg merusak paru, hati2 ya lur , blom pipis tikus , kacoa jg geli, mknan yg sdh 3 bln. Pokok nya jgn mkn di resto yg sdh tutup berbulan2 . Hati2 🙏🏻 🙏🙏 tlng ya demi kesehatan

CEK FAKTA

Hingga kini pemerintah belum mengetuk palu kepastian tanggal mal buka secara keseluruhan. Terkait pesan berantai di atas ditampik oleh Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat.

Ellen mengatakan bahwa selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta sejak 10 April 2020 lalu, mal tidak pernah tutup melainkan tetap buka dengan terbatas. Jam operasional mal lebih terbatas dan hanya beberapa tenant yang buka seperti supermarket, apotek/toko obat, dan restoran yang melayanai pembelian pesan antar.

Meski mal membatasi aktivitas, kegiatan di mal tetap berjalan seperti biasa. Mulai dari pembersihan fasilitas mal hingga perawatan lift.

"Mal secara rutin melakukan pembersihan fasilitas mal seperti toilet, nursery room, area food court, railing dan kaca, tangga darurat, dan semua sudut mal. Rutin melakukan disinfektasi ke seluruh area mal. Rutin melakukan perawatan lift, eskalator, AC, genset, hydran, mesin, saluran pembuangan," kata Ellen dalam pesan kepada Liputan6.com.

Ellen juga menjelaskan pada beberapa tenant yang tutup, karyawan tenant tersebut tetap masuk secara terbatas.

"Karyawan tenant secara bergantian tetap datang untuk melakukan pembersihan area tenant. Barang-barang di dalam toko tenant secara berkala dikeluarkan untuk dijual secara online," kata Ellen.

Senada dengan Ellen, Corporate PR & Reputation Management Lippo Malls Indonesia Nidia Niekmasari Ichsan mengatakan bahwa pembersihan mal jalan terus selama ini.

"Selama mal itu tutup bukan berarti kami tidak bekerja. Bukan berarti tidak ada petugas kebersihan yang membersihkan. SOP (standar operasional standar) tetap berjalan kepada tenant dan restoran," tutur Nidia Niekmasari Ichsan saat dihubungi Kamis (28/5/2020).

Selama tutup tetap ada SOP kebersihan yang harus dijalankan. Seperti saat tutup tidak boleh ada sampah di dalam tenant. Mal juga secara berkala melakukan penyemprotan antitikus, antikecoak, disinfektan.

"Bahkan selama tutup pest control juga lebih sering dilakukan," kata Nidia. 

 

 

 

Dimanfaatkan Mal untuk Mempercantik Diri

Mal Senayan City. Dok Senayancity.com
Mal Senayan City. Dok Senayancity.com

Kesempatan buka secara terbatas ini dimanfaatkan oleh beberapa mal untuk mempercantik diri. Seperti melakukan renovasi, pengecatan ulang dan perbaikan ornamen hiasan.

"Beberapa mal juga melakukan renovasi toilet," kata Nidia. 

Dengan perawatan secara berkala, kata Ellen, saat nanti mal buka secara penuh pengunjung tetap nyaman. 

"Sehingga, ketika saatnya tiba kita dipertemukan kembali, para pengunjung akan merasakan suasana mal yang baru, nyaman dan tertib, yang mengedepankan protokol kesehatan secara ketat," tutur Ellen. 

Terkait pesan berantai tersebut, Nidia juga mengatakan sudah menerima hal tersebut dari rekan kerja yang ada di Medan. Ia pun berpesan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati ketika menerima pesan.

"Masyarakat harus berhati-hati ketika membaca pemberitaan karena hoaks itu sangat mengganggu. Lebih baik bijak dan hati-hati membaca berita yang ada," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya