Presiden Jokowi Puji 5 Provinsi Terbaik dalam Penanganan COVID-19, Salah Satunya DIY

Presiden Jokowi menyebut DIY sebagai provinsi yang paling baik dalam menangani COVID-19.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 15 Jul 2020, 22:05 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 21:52 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Daerah Istimewa Yogyarakata (DIY) sebagai provinsi yang paling baik dalam menangani pandemi COVID-19. Selain itu, Jokowi juga menyebut empat provinsi lainnya.

“Dari seluruh parameter yang kita miliki memang DIY yang paling baik, Pak Wagub, nggih,” tutur Jokowi.

Hal ini ia sampaikan saat memberikan pengantar pada Pertemuan dengan Gubernur se-Indonesia membahas Percepatan Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rabu (15/7/2020 seperti mengutip laman setkab.go.id.

Selain DIY, Jokowi juga menyebut Bangka Belitung, Aceh, Sumatra Barat, dan Gorontalo sebagai provinsi yang paling baik dalam menangani dan mengendalikan COVID-19.

Kepada para pimpinan daerah yang datang, Jokowi mengajak bekerja lebih keras untuk menekan kasus COVID-19. Pertama, menekan angka kematian, lalu meningkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya, dan mengendalikan pertambahan kasus positif COVID-19.

“Penekanannya ada di dua hal itu. Tapi kalau bisa tiga-tiganya, kasus positifnya turun, berarti positivity rate-nya, persentasenya juga turun tetapi angka kesembuhan dinaikkan, angka kematian diturunkan serendah-rendahnya,” katanya.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut:

Kondisi Tidak Biasa Harus Bekerja Lebih dari Luar Biasa

FOTO: 350 Penumpang KRL Jalani Tes Swab di Stasiun Bogor
Pemeriksaan COVID-19 (merdeka.com/Arie Basuki)

Kondisi pandemi COVID-19 merupakan hal luar biasa yang menimpa dunia. Oleh karena itu Jokowi meminta para pemimpin daerah bekerja extraordinary di tengah kondisi ini. 

“Dalam situasi seperti ini kita kerja biasa-biasa, enggak bisa. Percaya saya, enggak bisa. Semuanya harus ganti channel semuanya, enggak bisa kita normal-normal, channel-nya harus ganti semuanya. Dari channel ordinary pindah channel ke extraordinary,” tuturnya.

Menangani kasus pandemi ini, kata Jokowi, tidak lagi bertele-tele dan rumit. Ini saatnya bekerja cepat dan sederhana.

“Enggak bisa lagi kita kerja dengan SOP normal, enggak bisa. Kita harus kerja dengan SOP yang shortcut, ada terobosannya. Jadi, anak buah ajak untuk masuk ke sana, biar cepat kerja kita,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya