6 Dokternya Sempat Positif COVID-19, RSUP Persahabatan: Sudah Negatif dan Aktif Lagi

RSUP Persahabatan mengungkapkan 6 dokter di RS tersebut sempat terjangkit COVID-19 namun sudah sembuh dan bisa bekerja kembali

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Sep 2020, 11:34 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 11:33 WIB
RS Persahabatan Jadi  Rujukan Antisipasi Corona
Rumah Sakit (RS) Persahabatan di Jakarta Timur, Jumat (31/1/2020). Ada tiga rumah sakit di Jakarta yang dijadikan rujukan nasional untuk menangani kasus virus corona 2019-nCoV di Jakarta yakni, RSPAD Gatot Subroto, RSUP Persahabatan, dan RSPI Sulianti Saroso. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP Persahabatan mengungkapkan jumlah dokter yang terkonfirmasi COVID-19 di fasilitas kesehatan tersebut.

"Syukur Alhamdulillah, mulai dari bulan Maret sampai dengan Agustus ini, kami baru mendapatkan informasi, semoga ini adalah yang terakhir, dokter yang positif COVID di rumah sakit dari Maret sampai Agustus hanya enam orang," kata Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian RSUP Persahabatan Rochman Arif.

"Semuanya sudah negatif dan sudah bekerja kembali," kata Rochman dalam konferensi pers secara daring pada Selasa (1/9/2020).

Dalam presentasinya, Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Persahabatan Yudhaputra Tristanto mengungkapkan, hingga akhir Agustus, sebanyak 126 pegawai di RS tersebut dikonfirmasi terkena COVID-19.

"Positif 75 pegawai, yang sudah negatif 49, dan yang meninggal 2 pegawai. Yang meninggal ini dengan komorbid yang bermacam-macam mulai dari jantung, diabetes, dan lain-lain," kata Yudha.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

Kondisi Perawat dan Pegawai Lain

Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Tim medis saat menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). RSUP Persahabatan menangani 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan dari potensi terpapar virus corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Terkait tenaga medis perawat, Rochman menambahkan, tidak semua perawat yang bertugas di RSUP Persahabatan bisa menjalankan tugas di ruang isolasi.

"Kita sadari sejak awal bahwa pada orang-orang dengan komorbid itu mempunyai risiko lebih tinggi untuk mudah tertular dan mengalami penyakit COVID ini," kata Rochman.

"Sehingga pada petugas-petugas perawat yang mempunyai komorbid atau berusia di atas 50 tahun, kami hindarikan dari pelayanan isolasi COVID-19.

Rochman menjelaskan, hingga hari ini tidak ada pegawai RS yang dirawat di RSUP Persahabatan. "Artinya, pegawai yang dikonfirmasi positif COVID-19 di rumah sakit Persahabatan itu sebagian besar ringan. Yang sedang ada, tapi dirawat di Wisma Atlet," ujarnya.

"Pegawai rumah sakit yang dirawat di Wisma Atlet ada 14 orang. Sedangkan yang istirahat di rumah itu sebesar 16 orang. Ini perawat ya," Rochman menambahkan. Selain itu, perawat yang terpapar bukan hanya berasal dari ruang isolasi COVID-19 saja namun juga berasal dari unit lainnya.

"Selain perawat juga ada pegawai kami yang tertular COVID, misalnya di instalasi farmasi, di instalasi rekam medik ada, tetapi jumlah sedikit sehingga bisa kita lakukan isolasi mandiri atau kita pisahkan yang bersangkutan dari instalasinya sehingga tidak terjadi penyebaran dari COVID ini."

Berdasarkan hasil pelacakan dari pegawai yang dikonfirmasi COVID-19, sebagian besar dari mereka tidak terinfeksi di lingkungan RS melainkan tertular dari luar rumah sakit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya