Jubir Wiku: Banyak Daerah Terlena dan Lengah di Zona Risiko Sedang COVID-19

Jubir Wiku menyampaikan, masih banyak daerah yang terlena dan lengah di zona risiko sedang COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Nov 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2020, 14:00 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan peluncuran Sistem Bersatu Lawan COVID-19 (BLC) saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (27/10/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, masih banyak daerah yang terlena dan lengah di zona risiko sedang COVID-19 (zona oranye). Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 1 November 2020, ada 371 kabupaten/kota yang masuk zona oranye.

"Jumlah kabupaten/kota yang masuk di zona oranye atau zona risiko sedang COVID-19 mengalami peningkatan. Dari 360 kabupaten/kota pada minggu sebelumnya, meningkat menjadi 371 kabupaten/kota," ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

"Terlihat masih banyak daerah yang terlena dan lengah serta merasa nyaman untuk berada di zona oranye. Ingat, zona oranye juga masih berbahaya dan berisiko terjadi peningkatan penularan COVID-19."

Jika daerah zona oranye semakin lengah, maka tidak menutup kemungkinan akan berpindah ke zona merah--zona risiko tinggi COVID-19. Untuk zona merah pada pekan ini mengalami penurunan, dari 20 kabupaten/kota menjadi 19 kabupaten/kota.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Harapan Keluar dari Zona Risiko Sedang

Menengok Pengawasan Pelaksanaan PSBB di Bundaran HI Jakarta
Petugas Dishub mengimbau pengguna kendaraan saat melakukan Pengawasan Pelaksanaan PSBB di Bundaran HI, Jakarta, Senin (13/4/2020). Dalam pengawasan tersebut petugas mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat berpergian. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Perkembangan perubahan zonasi per 1 November 2020 terlihat penurunan yang cukup signifikan di daerah yang masuk di zona kuning atau zona risiko rendah COVID-19. Pekan sebelumnya terdapat 115 kabupaten/kota di zona kuning, maka pekan ini jumlahnya turun menjadi 104 kabupaten/kota.

Selanjutnya, terdapat sedikit peningkatan di daerah yang tidak ada kasus baru COVID-19. Jika pada minggu lalu, hanya 7 kabupaten/kota yang tidak memiliki kasus baru, maka pada minggu ini jumlahnya bertambah menjadi 8 kabupaten/kota.

Untuk kabupaten/kota yang tidak terdampak COVID-19, jumlahnya tetap seperti minggu lalu, yaitu ada 12 kabupaten/kota.

Menilik perkembangan di atas, Wiku menerangkan, selama 5 bulan terakhir terdapat kemajuan dalam penanganan COVID-19 di kabupaten/kota di Indonesia. Walaupun begitu, mayoritas daerah cukup nyaman berada di zona oranye atau zona risiko sedang.

"Dalam 4 minggu terakhir terjadi peningkatan daerah yang berada di zona oranye dari 65,73 persen menjadi 72,8 persen. Selain itu, jumlah kabupaten/kota yang berada pada zona kuning dan hijau juga masih sedikit," terangnya.

"Kami mengharapkan kerja keras dari pemerintah daerah untuk keluar dari zona risiko sedang atau zona oranye menuju kuning maupun hijau."

Infografis Unjuk Rasa Dihantui Covid-19

Infografis Unjuk Rasa Dihantui Covid-19
Infografis Unjuk Rasa Dihantui Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya