Kematian COVID-19 Indonesia Masih Tinggi, Satgas Minta Testing Secara Masif

Kematian COVID-19 Indonesia masih tinggi, Satgas meminta testing secara masif dilakukan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 13 Nov 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2020, 13:00 WIB
Lebih dari 2.145 Jenazah Dimakamkan dengan Protokol COVID-19 di TPU Tegal Alur
Petugas melakukan pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta, Selasa (29/9/2020). Dari Maret hingga 25 September 2020, tercatat 2.145 jenazah dimakamkan dengan protokol COVID-19 di di TPU Tegal Alur. (Liputan6.comHelmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Kematian COVID-19 Indonesia masih tinggi dibanding rata-rata dunia, Satuan Tugas Penanganan pun meminta pemeriksaan/tes (testing) dilakukan secara masif. Jumlah kasus meninggal harian di Indonesia per 12 November 2020 adalah 14.933 orang atau 3,3 persen.

Persentase tersebut masih tinggi, yang mana rata-rata kasus meninggal dunia adalah 2,45 persen.

"Untuk menekan angka kematian COVID-19 ini diperlukan testing yang masif, sehingga bisa menemukan kasus-kasus baru secara lebih dini agar dapat segera ditangani," papar Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (12/11/2020).

"Upaya ini sekaligus meningkatkan persentase kesembuhan. Jika persentase kesembuhan meningkat, maka persentase kematian akan menurun."

Lebih lanjut, Wiku mengatakan, setiap daerah juga perlu memerhatikan angka kematian dan berupaya menekannya.

"Kami mohon bagi seluruh daerah dengan angka kematian yang masih tinggi untuk memerhatikan hal ini. Agar dapat berkontribusi terhadap penurunan angka kematian dunia dan nasional," lanjutnya.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Temukan Kasus COVID-19 dengan Testing

FOTO: Cegah Penyebaran COVID-19, Puluhan Santri di Depok Jalani Swab Test Massal
Santri melakukan swab test di Pondok Pesantren Baitul Hikmah, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020). Swab test massal dilakukan menyusul ditemukannya paparan COVID-19 terhadap seorang santri dan untuk memutus mata rantai penyebaran. (merdeka.com/Arie Basuki)

Wiku juga menanggapi angka positif COVID-19 di daerah Bekasi, Depok, dan Tangerang yang masih tinggi. Langkah menggencarkan testing justru perlu ditingkatkan.

"Jadi, kasus positif dan kasus aktif COVID-19 yang masih tinggi secara harian atau mingguan itu merefleksikan penyebaran yang masih tinggi. Kondisi ini dapat disebabkan pula karena tingkat testing yang tinggi pula," ujarnya.

"Saya mengimbau pemerintah daerah tidak perlu takut melakukan testing yang masif dengan alasan angka kasus aktif yang membludak. Karena tujuan utama kita adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat."

Kenaikan kasus COVID-19 yang tinggi dapat segera ditangani jika kita bisa melakukan perawatan sedini mungkin dan peluang angka kesembuhannya juga akan semakin besar.

Data per 12 November 2020, penambahan kasus positif Indonesia sejumlah 4.173, yang mana jumlah kasus aktif sebesar 55.274 orang atau 12,2 persen. Jumlah kasus sembuh di Indonesia saat ini 38.2084 atau 84,5 persen, yang angka rata-rata sembuh dunia, yaitu 69,93 persen.


INFOGRAFIS: Perbandingan Tingkat Kematian COVID-19 di ASEAN

INFOGRAFIS: Perbandingan Tingkat Kematian COVID-19 di ASEAN (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Perbandingan Tingkat Kematian COVID-19 di ASEAN (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya