Liputan6.com, Jakarta DKI Jakarta selama tiga minggu berturut-turut masuk kedalam lima besar kasus COVID-19 tertinggi secara nasional. Terlihat penambahan kasus positif COVID-19 mingguan yang tinggi di Jakarta, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut, penambahan kasus COVID-19 di DKI Jakarta naik 1.937, dari 6.600 menjadi 8.537 kasus. Satgas pun memberikan perhatian serius kepada Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
"Khususnya DKI Jakarta, pekan ini mendapat perhatian serius. Karena sudah tiga minggu berturut-turut berada pada 5 besar penambahan kasus positif mingguan tertinggi. Bahkan pekan ini berada di peringkat pertama," jelas Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Untuk menekan kenaikan kasus COVID-19, Wiku meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menindak pelanggar protokol kesehatan.
"Saya mohon kepada Gubernur DKI dengan aparat penegak hukum, untuk melakukan penindakan bagi pelanggar protokol kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku," pinta Wiku.
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Pemda Diminta Ambil Langkah Konkret
Pada pekan ini per 22 November 2020, terjadi kenaikan kasus COVID-19 sebesar 3,9 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Angka disumbang oleh 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi.
Kelima provinsi dengan penambahan positif COVID-19 per 22 November 2020, antara lain:
1. DKI Jakarta naik 1.937, dari 6.600 menjadi 8.537
2. Riau naik 1.166, dari 867 menjadi 2.033
3. Jawa Timur naik 736, dari 1.656 menjadi 2.392
4. DI Yogyakarta naik 338, dari 281 menjadi 619
5. Sulawesi Tengah naik 245, dari 111 menjadi 356
"Kepada 5 provinsi di atas untuk mengambil langkah-langkah konkret mengatasi peningkatan kasus COVID-19. Karena ini sudah sangat serius," kata Wiku.
"Kami melihat provinsi dengan 5 besar penambahan kasus positif mingguan tertinggi, masih konsisten pada 5 provinsi pada pekan ini dan pekan sebelumnya. Tidak ada perubahan secara signifikan."
Advertisement
Jangan Sampai Kerja Keras Jadi Rusak
Ada banyak hal yang dapat diupayakan pemerintah daerah setempat untuk menekan angka kasus COVID-19. Terlebih lagi mengantisipasi penambahan kasus dari dampak libur panjang pada pekan lalu (Oktober 2020) serta yang akan datang (akhir tahun 2020).
"Dampak libur panjang dapat memicu terjadinya kenaikan kasus. Untuk itu, mohon betul-betul ditingkatkan kapasitas pemeriksaan COVID-19, terutama orang-orang dengan riwayat perjalanan serta lakukan penelusuran kontak erat untuk mendeteksi kasus," terang Wiku.
Untuk seluruh komponen masyarakat, Wiku juga meminta tetap mematuhi protokol kesehatan. Hindari bepergian ke luar rumah, jika tidak ada keperluan mendesak.
"Jangan sampai kerja keras selama 8 bulan ini menjadi rusak karena ketidaksabaran, ketidakhati-hatian dan, ketidakpedulian," katanya.
"Bagi pemerintah daerah maupun masyarakat, kembali saya ingatkan, selama belum ada vaksin, maka protokol kesehatan adalah obat terampuh untuk menekan angka penularan. Selalu pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan."
Infografis Jakarta Tertinggi se-Indonesia Kasus Covid-19
Advertisement