DKI 3 Minggu Berturut-turut Masuk 5 Besar Kasus COVID-19, Ini Saran Satgas

DKI Jakarta selama 3 minggu berturut-turut masuk kedalam 5 besar kasus COVID-19 tertinggi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Nov 2020, 13:20 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 13:20 WIB
PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang
Pedagang kaki lima melintasi mural bertemakan Imbauan Protokol Kesehatan Covid-19 di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Minggu (25/10/2020). Gubernur DKI Anies Baswedan kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi hingga 8 November 2020. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta DKI Jakarta selama tiga minggu berturut-turut masuk kedalam lima besar kasus COVID-19 tertinggi secara nasional. Terlihat penambahan kasus positif COVID-19 mingguan yang tinggi di Jakarta, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut, penambahan kasus COVID-19 di DKI Jakarta naik 1.937, dari 6.600 menjadi 8.537 kasus. Satgas pun memberikan perhatian serius kepada Jakarta.

"Khususnya DKI Jakarta, pekan ini mendapat perhatian serius. Karena sudah tiga minggu berturut-turut berada pada 5 besar penambahan kasus positif mingguan tertinggi. Bahkan pekan ini berada di peringkat pertama," jelas Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/11/2020).

Untuk menekan kenaikan kasus COVID-19, Wiku meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menindak pelanggar protokol kesehatan.

"Saya mohon kepada Gubernur DKI dengan aparat penegak hukum, untuk melakukan penindakan bagi pelanggar protokol kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku," pinta Wiku.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Pemda Diminta Ambil Langkah Konkret

FOTO: Kasus COVID-19 Meningkat, Razia Masker di DKI Jakarta Kian Gencar
Warga pelanggar PSBB dihukum menyapu saat terjaring razia masker di Jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta, Jumat (11/9/2020). Petugas Satpol PP gencar melakukan razia masker menyusul kasus COVID-19 di DKI Jakarta yang terus meningkat. (merdeka.com/Imam Buhori)

Pada pekan ini per 22 November 2020, terjadi kenaikan kasus COVID-19 sebesar 3,9 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Angka disumbang oleh 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi.

Kelima provinsi dengan penambahan positif COVID-19 per 22 November 2020, antara lain:

1. DKI Jakarta naik 1.937, dari 6.600 menjadi 8.537

2. Riau naik 1.166, dari 867 menjadi 2.033

3. Jawa Timur naik 736, dari 1.656 menjadi 2.392

4. DI Yogyakarta naik 338, dari 281 menjadi 619

5. Sulawesi Tengah naik 245, dari 111 menjadi 356

"Kepada 5 provinsi di atas untuk mengambil langkah-langkah konkret mengatasi peningkatan kasus COVID-19. Karena ini sudah sangat serius," kata Wiku.

"Kami melihat provinsi dengan 5 besar penambahan kasus positif mingguan tertinggi, masih konsisten pada 5 provinsi pada pekan ini dan pekan sebelumnya. Tidak ada perubahan secara signifikan."

Jangan Sampai Kerja Keras Jadi Rusak

FOTO: Layanan Swab Test Drive Thru di Jakarta
Petugas berpakaian APD lengkap melayani pasien yang secara mandiri melakukan swab test drive thru di halaman parkir rumah sakit di Jakarta, Rabu (12/5/2020). Swab test drive thru dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ada banyak hal yang dapat diupayakan pemerintah daerah setempat untuk menekan angka kasus COVID-19. Terlebih lagi mengantisipasi penambahan kasus dari dampak libur panjang pada pekan lalu (Oktober 2020) serta yang akan datang (akhir tahun 2020).

"Dampak libur panjang dapat memicu terjadinya kenaikan kasus. Untuk itu, mohon betul-betul ditingkatkan kapasitas pemeriksaan COVID-19, terutama orang-orang dengan riwayat perjalanan serta lakukan penelusuran kontak erat untuk mendeteksi kasus," terang Wiku.

Untuk seluruh komponen masyarakat, Wiku juga meminta tetap mematuhi protokol kesehatan. Hindari bepergian ke luar rumah, jika tidak ada keperluan mendesak.

"Jangan sampai kerja keras selama 8 bulan ini menjadi rusak karena ketidaksabaran, ketidakhati-hatian dan, ketidakpedulian," katanya.

"Bagi pemerintah daerah maupun masyarakat, kembali saya ingatkan, selama belum ada vaksin, maka protokol kesehatan adalah obat terampuh untuk menekan angka penularan. Selalu pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan."

Infografis Jakarta Tertinggi se-Indonesia Kasus Covid-19

Infografis Jakarta Tertinggi se-Indonesia Kasus Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jakarta Tertinggi se-Indonesia Kasus Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya