Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Sering Berhubungan Seks, Bahayakah?

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior pada 2017, rata-rata orang dewasa berhubungan seks 54 kali setahun (sekitar sekali seminggu).

oleh Fitri Syarifah diperbarui 27 Nov 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 22:00 WIB
Hubungan Intim/Seks
ilustrasi/copyright unsplash.com/HOP DESIGN

Liputan6.com, Jakarta Mungkin ada beberapa diantara Anda yang bertanya-tanya, apakah sering berhubungan seks dengan pasangan bisa membahayakan kesehatan?

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior pada 2017, rata-rata orang dewasa berhubungan seks 54 kali setahun (sekitar sekali seminggu).

Rebecca C. Brightman, MD, asisten profesor klinis obstetrik, ginekologi, dan reproduksi di The Icahn School of Medicine di Mount Sinai Health System, New York City mengatakan bahwa definisi sering berhubungan seks bervariasi.

"Jika terasa nyaman dan tidak menyakitkan, maka seks pada frekuensi berapa pun tidak apa-apa," katanya.

Itu artinya, Anda akan baik-baik saja selama tidak mengalami efek samping apa pun. Namun perlu bagi Anda untuk mengetahui beberapa tanda bahwa Anda telah melakukan seks terlalu berlebihan.

Namun adakah risiko berhubungan seks terlalu berlebihan?

"Bahaya fisik utama pada wanita akibat terlalu sering berhubungan seks adalah pembengkakan vagina dan labia. Dengan banyak rangsangan seksual, vagina dan labia menjadi penuh dengan darah, dan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang berlebihan saat berhubungan seksual," kata Sherry A. Ross, dokter obgyn dan ahli kesehatan wanita di Santa Monica, California, seperti dikutip Health.

Sesi seks yang lama juga bisa menyebabkan pelumasan alami vagina mengering, yang bisa menimbulkan gesekan dan nyeri.

"Jika Anda tidak melakukan foreplay yang tepat, vagina akan menjadi kering. Hal ini membuat seks terasa menyakitkan saat ada penetrasi," kata Dr. Ross.

Dia mengtakan, kekeringan vagina juga dapat terjadi pada wanita menopause, yang mengakibatkan sensasi terbakar di dalam vagina selama kontak seksual dan penetrasi.

"Jika Anda mengalami pembengkakan atau nyeri pada vagina setelah kontak seksual, mundurlah sampai Anda merasa baik-baik saja," kata Dr. Brightman.

Jika pembengkakan terjadi, cobalah kompres es untuk meredakan nyeri. Lain kali Anda melakukannya, pertimbangkan untuk menggunakan pelumas vagina atau extra virgin coconut oil untuk membuat vagina ekstra basah untuk sesi seks yang berkepanjangan. Untuk lecet, gunakan aquaphor atau produk serupa untuk membantu menenangkan area yang lecet, saran Dr. Ross.

 

Simak Video Berikut Ini:

Bagaimana dengan pria?

Seks Pixabay
Ilustrasi Pasangan (Foto: Pixabay/Norexy_art)

"Pria juga dapat mengalami ketidaknyamanan yang sama ketika mereka berlebihan. Penis bisa mengalami nyeri, bengkak, dan lecet, juga kesulitan buang air kecil," kata Dr. Ross.

Saat membahas penis, ukurannya yang terlalu besar tidak selalu adalah yang terbaik, terutama jika Anda sering berhubungan seks. Sementara penis yang lebih tebal membuat vagina terasa lebih penuh, peregangan yang berlebihan bisa menyakitkan dan tidak nyaman, dan bahkan bisa menyebabkan robekan pada vagina.

Semakin banyak berhubungan seks, semakin besar risiko infeksi kandung kemih dan vagina. Hal ini disebabkan terganggunya keseimbangan pH alami vagina ketika bakteri dari vagina dan anus masuk ke dalam kandung kemih, jelas Dr. Ross.

Untuk mencegah ini terjadi, biasakan mengosongkan kandung kemih setelah melakukan penetrasi seksual dengan pasangan Anda.

Dalam beberapa kasus, efek samping dari banyak berhubungan seks mungkin membutuhkan perhatian medis. Jika Anda mengalami keputihan yang tidak normal, perdarahan yang tidak biasa atau terus-menerus, bukti atau robekan, nyeri saat buang air kecil, atau nyeri vulva yang terus-menerus, segeralah periksakan ke dokter.

"Selama ada pelumasan yang tepat dan jeda konsensual di antara seks, Anda tidak dalam bahaya. Komunikasi sangat penting dalam suatu hubungan, terutama selama dalam sesi intim. Bersikap jujur ​​dan nyaman dengan pasangan Anda memastikan hubungan seksual Anda sehat dan memuaskan," kata Dr. Ross.

Peka dengan kondisi tubuh setiap saat, saran Dr. Brightman.

Jika ada sesuatu yang tidak terasa nyaman, berhentilah dulu dan diskusikan seks dengan pasangan Anda. Lalu jika Anda merasa telah melakukannya berlebihan, istirahatlah selama satu atau dua hari.

Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta

Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta
Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya