Doni Monardo Sudah Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan, Kok Bisa Positif COVID-19?

Doni Monardo terkonfirmasi setelah jalani tes PCR. Pemeriksaan tes PCR dilakukan sepulangnya dari kunjungan ke lokasi bencana banjir dan gempa.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Jan 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 13:30 WIB
Doni Monardo
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo positif COVID-19 (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo terkonfirmasi positif COVID-19 pada Sabtu, 23 Januari 2021. Dia terkonfirmasi setelah menjalani tes PCR usai sepekan terakhir sibuk pergi kelokasi bencana.

Selama pandemi COVID-19, terlebih sepekan terakhir melakukan pengecekan langsung ke lokasi bencana, Doni Monardo mengatakan sudah sekuat tenaga patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Meski begitu, virus SARS-CoV-2 berhasil masuk menyusup menginfeksi tubuhnya.

Menurut dokter spesialis paru konsultan Erlina Burhan kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat bahwa virus SARS-CoV-2 ini bisa menginvasi tubuh meski sudah patuh dan disiplin jalankan protokol kesehatan.

"Ini pelajaran bagi kita agar lebih waspada dalam menjalankan protokol kesehatan dan meningkatkan sistem imun tubuh. Yang disiplin masih bisa kena, apalagi yang tidak," kata Erlina. 

Bisa jadi ada suatu momen yang membuat Doni terlewatkan dalam menjalankan protokol kesehatan. Ketika hal tersebut terjadi, virus SARS-CoV-2 menempel.

"Kita enggak tahu juga persis, mungkin ada suatu event yang terlewatkan sehingga terpapar. Jadi si virus nempel, apakah lewat mata, hidung atau mulut," kata Erlina dihubungi Sabtu (23/1/2021).

Terkait kemungkinan ini, Doni meyakini kemungkinan besar dia terinfeksi ketika membuka masker saat makan bersama.

“Karena saat makan kita pasti lepas masker dan celah penularan terbuka," kata Doni dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Dari kejadian ini, Doni Monardo meminta masyarakat untuk menghindari acara makan bersama. Lebih baik makan sendiri atau terpisah.

“Sebaiknya saat makan, tidak ada orang lain di sekitar kita untuk mencegah tertular atau menulari. Untuk sementara, makan bisa sendiri atau terpisah dari orang lain, ” kata Doni Monardo.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Video


Imunitas Turun atau Jumlah Virus Terlalu Banyak

Selain protokol kesehatan, Erlina menjelaskan faktor imunitas juga berperan dalam mencegah terpapar suatu penyakit. Bisa jadi, saat terpapar patogen ketika imunitas tubuh seseorang sedah rendah. Kemungkinan lain, paparan virus yang terlalu banyak sehingga ketika dites hasilnya positif.

Ketika imunitas 'berperang' melawan patogen dan yang menang adalah imunitas, maka seseorang tidak jadi sakit. Namun, jika imunitas kalah maka seseorang jadi sakit.

"Kalau virusnya terlalu banyak jumlahnya akhirnya sakit juga, ya karena imunitas tidak bisa mengatasinya," tutur Erlina.

Namun, Erlina menduga pada kasus Doni karena paparan virus yang banyak. "Kalau saya lihat Pak Doni tidak ada gejala, saya kira imunitasnya bagus. Tapi mungkin memang virusnya banyak sehingga terdeteksi," katanya.

Selain itu, memang aktivitas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini sangat banyak sepekan terakhir. Mengingat ada bencana banjir di Kalimantan Selatan dan gempa di Sulawesi Barat. Sehingga sangat besar kemungkinan terpapar virus amat besar.

"Aktivitas beliau banyak dan berisiko, seperti pergi ke wilaya bencana yang banyak orang. Mana mungkin di tempat bencana sempat bersihkan meja dan lain sebagainya," kata Erlina.

Wanita yang juga menjabat Ketua KelompokKerja Infeksi PP Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini menyarankan agar Doni memperbanyak istirahat. "Akan lebih bagus jika Pak Doni beristirahat supaya cepat sembuh."


Infografis 3M

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya