Alami Sindrom Rapunzel, Remaja Ini Makan Rambut hingga Dinding Perut Robek

Seorang remaja di Inggris memakan rambutnya sendiri secara kompulsif hingga akhirnya terbentuk segumpal bola rambut besar di perutnya yang melubangi dinding perutnya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Feb 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi makan rambut
Ilustrasi makan rambut. Photo by Element5 Digital on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja di Inggris memakan rambutnya sendiri secara kompulsif hingga akhirnya terbentuk segumpal bola rambut besar di perutnya yang melubangi dinding perutnya. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai sindrom Rapunzel.

Menurut laporan yang diterbitkan 9 Februari 2021 di Jurnal BMI Case Reports, gumpalan bola rambut berbentuk oval itu memiliki panjang 19 inci (48 cm) dan benar-benar memenuhi perutnya. Fenomena yang terjadi pada gadis berusia 17 tahun asal Inggris tersebut datang ke rumah sakit setempat dengan keluhan pingsan dua kali dengan memar-memar di wajah dan kulit kepalanya saat terjatuh.

Saat dokter ingin memeriksa apakah ada cedera di kepalanya, dokter tersebut juga melihat massa di perut bagian atas gadis itu. Saat ditanyai, remaja tersebut mengaku sering sakit perut selama lima bulan terakhir, yang semakin parah sakitnya selama dua minggu terakhir, dikutip dari Livescience.

Gadis tersebut juga memiliki riwayat dua gangguan kesehatan mental: trikotilomania, atau keinginan kuat untuk mencabut rambut; dan kondisi terkait trichophagia, atau makan rambut secara kompulsif, seperti dikutip Livescience.

Pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT) mengungkapkan massa yang mengisi perut buncit si gadis, disertai robekan dinding perut, dikutip dari laporan penelitian Queen's Medical Center di Nottingham di Inggris.

Maka remaja itu didiagnosis dengan sindrom Rapunzel, dengan kondisi bola rambut di perut (yang disebut trikobezoar) telah meluas hingga ke usus.

Setelah mendapat persetujuan pasien dan keluarga, gadis itu akhirnya menjalani operasi pengangkatan bola rambut tersebut.

 

Simak Video Berikut Ini:

Makan rambut menimbulkan komplikasi serius

Menurut National Organization for Rare Disorders, sekitar 0,5% - 3% orang akan mengalami trikotilomania dalam hidupnya.

Dikutip dari livescience, sekitar 10% - 30% orang dengan trikotilomania juga mengalami trikofagia. Di antara orang-orang dengan kedua kondisi tersebut, hanya 1% yang sampai mengumpulkan massa rambut di saluran pencernaan mereka, menurut sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Pancreas.

Sementara Mayo Clinic melaporkan, menelan rambut terus menerus dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk penyumbatan usus dan bahkan kematian. Pernah ada kondisi serupa pada tahun 2017, yang juga terjadi pada seorang gadis Inggris berusia 16 tahun. Ia sampai meninggal akibat sindrom Rapunzel karena bola rambut di perutnya menyebabkan infeksi yang fatal.

Beruntung, dalam kasus kali ini, remaja tersebut telah dirawat di unit perawatan intensif (ICU) setelah operasi dan ia telah berhasil makan meskipun masih melalui selang makanan yang dimasukkan ke dalam usus kecilnya hingga perutnya sembuh.

Lalu, berdasarkan evaluasi oleh psikiater rumah sakit tempat ia dirawat, kursus pasca operasinya telah ia jalani dengan baik sehingga dapat keluar dari rumah sakit seminggu setelah operasi, tulis laporan tersebut. Dalam laporan juga disebutkan bahwa sebulan setelahnya, ia tidak menunjukkan tanda-tanda komplikasi, yang mungkin berkat nasihat diet dan rutin mengunjungi psikolog.

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19
Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya