Perkeni: Penyandang Diabetes Harus Diprioritaskan dalam Vaksinasi COVID-19

Pakar tetap menganjurkan agar pasien diabetes mengontrol gula darahnya sebelum vaksinasi COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Mei 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2021, 09:00 WIB
Layanan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Cibubur Junction
Warga lansia divaksin di Cibubur Junction, Jakarta, Senin (22/03/2021). Lippo Malls menambah jumlah mal yang membuka layanan vaksinasi di Cibubur Junction, Jakarta Timur yang bekerja sama Dinkes Provinsi DKI Jakarta dan Puskesmas Ciracas. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, orang-orang dengan komorbid atau penyakit bawaan sudah diperbolehkan menerima vaksinasi COVID-19, salah satunya adalah mereka yang memiliki diabetes.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Sehat Negeriku, orang dengan komorbid diabetes dinyatakan dapat menerima vaksinasi COVID-19 sepanjang belum mengalami komplikasi akut.

Ketut Suastika, Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) mengatakan bahwa pada prinsipnya, berapapun gula darah penyandang diabetes, dia harus diprioritaskan dalam vaksinasi COVID-19.

Namun, Suastika mengimbau agar penyandang diabetes yang akan vaksinasi COVID-19 untuk tetap menjaga gula darahnya dalam kondisi terkontrol.

Dalam sebuah temu media virtual beberapa waktu lalu, Suastika mengatakan bahwa beberapa negara sudah mengizinkan pasien diabetes untuk menerima vaksin corona tanpa memandang gula darah.

"Memang ilmunya belum sangat tuntas karena ini penyakit baru, tetapi tetap dianjurkan agar gula darahnya lebih baik dengan asumsi respon vaksinasi menjadi lebih baik dan tentu kemungkinan kena COVID lebih kecil," kata Suastika, ditulis Jumat (7/5/2021).

"Jadi tetap dianjurkan gula darahnya dijaga dengan baik, tetapi pada prinsipnya tanpa memandang gula darah seharusnya pasien-pasien diabetes diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Mengurangi Risiko Gejala Parah dari COVID-19

Menurunkan Risiko Diabetes
Ilustrasi Pengobatan Diabetes Credit: unsplash.com/Matt

Suastika mengatakan, untuk saat ini tidak ada waktu dan batasan yang tepat untuk menentukan berapa lama penyandang diabetes harus mengontrol gula darahnya sebelum divaksinasi COVID-19.

"Belum ada informasi pengetahuan yang pasti, tetapi paling tidak kalau kita bayangkan, diasumsikan, mungkin bagi mereka yang gula darahnya lebih baik, kondisi tubuhnya lebih baik, akan memberikan respon terhadap vaksin yang lebih baik," kata Suastika.

Selain itu, Suastika juga mengatakan bahwa mengontrol gula darah juga dapat mengurangi risiko tertular atau mengalami gejala parah apabila terinfeksi COVID-19, di samping ketat dalam disiplin melakukan protokol kesehatan.

"Mungkin lebih sering memantau gula darah karena kalau terjadi lonjakan gula darah harus diintervensi dengan baik, apalagi mereka-mereka yang telah mempunyai komplikasi jantung atau pun ginjal," kata Suastika.

Selain itu, cukupi asupan nutrisi yang sehat dengan baik, serta tetaplah melakukan aktivitas fisik. Apabila diperlukan, penyandang diabetes juga bisa melakukan isolasi mandiri.

Jika mengonsumsi obat-obatan, Suastika juga mengingatkan agar penyandang diabetes mengonsumsinya sesuai dengan anjuran dokter. "Dan segera vaksinasi agar dapat kekebalan dari terinfeksi COVID-19," katanya.


Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya