Perkembangan Terbaru Kasus Pria Meninggal Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca

Trio meninggal usai disuntik vaksin AstraZeneca, KOMNAS KIPI sampaikan vaksin lagi uji sterilitas dan toksisitas.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Mei 2021, 13:25 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2021, 13:24 WIB
Vaksinasi Tenaga Pendidik dan Lansia di Mall
Tenaga medis menyiapkan vaksin Covid-19 di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/04/2021). Ribuan lansia dan tenaga pendidik mengikuti vaksinasi guna mendukung pemerintah realisasi target 1 juta penyuntikan vaksin per hari. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Terkait seorang pemuda di DKI Jakarta Trio Fauqi Virdaus yang dikabarkan meninggal dunia setelah disuntik AstraZeneca, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari menyampaikan, vaksin COVID-19 tersebut lagi uji sterilitas dan toksisitas.

Uji sterilitas dan toksisitas vaksin AstraZeneca dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Uji sterilitas untuk melihat apakah vaksin tersebut steril, sedangkan uji toksisitas untuk melihat keamanan vaksin.

"Sekarang vaksin AstraZeneca lagi diuji sterilitas dan toksisitas oleh BPOM. Untuk ujinya sendiri ya biasanya 2-3 minggu. Ini BPOM yang berwenang ya," kata Hindra melalui keterangan yang diterima Health Liputan6.com, Minggu (16/5/2021).

Hindra juga menekankan, kematian Trio, pemuda berusia 21 tahun usai divaksin AstraZeneca ini kemungkinan tidak terkait penyakit kronis dideritanya. Almarhum Trio memang mempunyai riwayat penyakit kronik.

"Data riwayat penyakit Almarhum ada penyakit kroniknya. Tapi tidak terkait dengan kematian. Penyakit kroniknya apa? Ya, saya enggak bisa menyebutkan, kan itu rahasia," lanjutnya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Data Komnas KIPI Soal Trio Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca Tidak Ada

Antusiasme Tenaga Pendidik di Jakarta Terima Vaksinasi COVID-19
Tenaga pendidik saat menerima vaksinasi Covid-19 di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/4/2021). Dinas Pendidikan DKI Jakarta menargetkan sebanyak 142.403 guru dan tenaga pendidik menerima vaksinasi Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Hindra Irawan Satari menambahkan, data yang dihimpun KOMNAS KIPI mengenai Almarhum Trio yang meninggal usai suntik vaksin AstraZeneca tidak ada. Ini karena yang bersangkutan sudah tidak bernyawa ketika dibawa ke rumah sakit.

Padahal, keluarga maupun Trio dapat menjalani diagnosis medis saat terjadi keluhan penyakit. Sebelumnya, Trio merasakan gejala, seperti demam, sakit kepala hebat, dan pegal linu tepat setelah divaksinasi pada 5 Mei 2021.

"Data (medis) yang dihimpun Komnas KIPI tidak ada sama sekali, bukannya kami kesulitan data. Tapi memang datanya tidak ada. Karena Almarhum pas datang ke rumah sakit sudah wafat," tambah Hindra.

"Dokter juga mau memeriksa lebih lanjut juga tidak bisa. Almarhum sudah meninggal dunia. Sebelumnya, Almarhum mengeluhkan gejala sejak jam 15.30. Lalu besoknya (6 Mei 2021) datang ke rumah sakit pukul 12.45 WIB sudah meninggal."


Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya