Liputan6.com, Bandung Sebanyak 32 aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di Kantor Gubernur Jawa Barat disebutkan terpapar COVID-19. Untuk mencegah paparannya meluas, Pemerintah Jawa Barat memutuskan Gedung Sate ditutup sementara waktu.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, penutupan berdasarkan Surat Edaran Nomor: 97/KS.01/UM tentang Penyesuaian Sistem Kerja bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Baca Juga
“Terdapat satu klaster yang kami nilai membuat situasi di tempat kerja atau Gedung Sate (Kantor Gubernur Jawa Barat) ini harus dilakukan penutupan sementara,” ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Kamis, 3 Juni 2021.
Advertisement
Ridwan Kamil mengatakan kawasan Kantor Gubernur Jawa Barat yang ditutup sementara antara lain, fasilitas dan area publik.
Ridwan Kamil menjelaskan namun untuk kehadiran pegawai di kantor terdapat penyesuaian waktu kerja. Pada setiap unit kerja maksimal 25 persen.
“Sedangkan, PNS yang berusia di atas 50 tahun, ibu hamil dan menyusui, dan memiliki penyakit bawaan untuk melakukan Flexible Working Arrangements (FWA),” kata Ridwan Kamil.
Paparan Usai Lebaran
Paparan COVID-19 terhadap 32 ASN itu, dijelaskan oleh Ridwan Kamil terjadi usai Lebaran 2021. Diketahui terdapat satu rombongan ASN berangkat ke Jakarta.
Tujuannya untuk melakukan pertemuan dalam kunjungan kerja ke Jakarta. Saat ini Ridwan Kamil sudah memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar untuk melakukan pelacakan kontak erat.
“Kami langsung melakukan tracing kepada seluruh yang terpapar keluarganya, dan sesuai prosedur apabila ada klaster yang cukup signifikan, maka mohon maaf Gedung Sate ditutup sementara sambil kita lakukan upaya 3T kepada mereka yang terpapar COVID-19,” ucap Ridwan Kamil.
Adanya kejadian ini, Ridwan Kamil berharap dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh kelompok masyarakat, khususnya pelayan publik untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Termasuk sebut Ridwan Kamil, saat naik kendaraan sendiri atau berkelompok harus tetap menggunakan masker, jaga jarak, kurangi perbincangan yang tidak perlu.
“Sehingga kita tetap bisa produktif kedinasan, tanpa terpapar pada potensi COVID-19,” tutur Ridwan Kamil.
Advertisement