Antisipasi Lonjakan COVID-19, Satgas Pastikan Ketersediaan Fasilitas Karantina dan Tambah Tempat Tidur

Langkah Satgas antisipasi lonjakan COVID-19 dengan memastikan fasilitas karantina dan menambah tempat tidur.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Jun 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2021, 18:00 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan munculnya klaster penularan lokal akibat mobilitas masyarakat pada bulan suci Ramadan di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (25/5/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Damar)

Liputan6.com, Jakarta Satgas Penanganan COVID-19 melakukan antisipasi lonjakan kasus dengan memastikan fasilitas karantina dan juga menambah tempat tidur di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Komunikasi yang digunakan menggunakan pendekatan secara pentahelix.

Satgas COVID-19 menekankan prinsip 3K, yaitu Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi dengan pemerintah dan Satgas di daerah serta pemangku kepentingan terkait lainnya. Pengendalian COVID-19 membutuhkan penanganan agar cepat dikendalikan.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, operasi yustisi terus ditingkatkan untuk mengawasi penegakan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas masyarakat di zona merah terus ditingkatkan.

"Jumlah testing dan tracing terus ditingkatkan untuk menjaring masyarakat yang positif COVID-19. Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro dengan mengoptimalkan peran pos komando (posko) desa/kelurahan diperketat," kata Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (15/6/2021).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Pastikan Fasilitas Karantina Terpusat dan Tempat Tidur

FOTO: Melihat WNI Usai Menjalani Isolasi di RSDC Wisma Atlet Pademangan
Warga negara Indonesia (WNI) pulang usai menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Pemerintah mewajibkan WNI yang baru tiba di Indonesia untuk melakukan isolasi selama lima hari guna menghindari penularan COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Satgas COVID-19 juga memastikan ketersediaan fasilitas karantina terpusat. Dalam hal ini, memastikan ketersediaan sarana dan prasarana di fasilitas karantina

"Satgas menyusun strategi pengendalian kasus termasuk memastikan ketersediaan fasilitas dan manajemen kasus dengan memanfaatkan fasilitas karantina terpusat," lanjut Wiku Adisasmito.

Satgas juga mengambil langkah lain dengan turun ke lapangan menyalurkan bantuan dan melakukan perbaikan manajemen kasus bersama dengan TNI/Polri beserta pemerintah daerah setempat ke beberapa daerah yang mengalami lonjakan kasus COVID-19, di antaranya, Jakarta, Kudus, Bangkalan dan daerah lain di sekitarnya.

Ada juga langkah antisipasi tren kenaikan kasus di Provinsi DKI Jakarta sejak 18 Mei 2021, khususnya di Wisma Atlet.

"Sehubungan dengan itu Satgas menambah jumlah tempat tidur di fasilitas karantina terpusat, di antaranya 2.000 tempat tidur di Wisma Atlet Kemayoran," ujar Wiku.

Penambahan Tempat Tidur Kurangi Beban RS

Pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet Melonjak
Tenaga kesehatan mengantarkan pasien Covid-19 ke RSD Wisma Atlet, Jakarta, Minggu (30/5/2021). Jumlah pasien positif Covid-19 melonjak dua kali lipat dalam dua pekan karena banyaknya pemudik terpapar virus pada arus mudik Lebaran ditambah adanya klaster keluarga. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selain Wisma Atlet Kemayoran, tambah Wiku Adisasmito, ada 31 fasilitas karantina terpusat lainnya juga ditambah tempat tidur.

"Total lebih dari 8.000 tempat tidur. Hal ini agar Bed Occupancy of Ratio (BOR) di Wisma Atlet dan lainnya dapat menurun," tambahnya.

"Penambahan ini dimaksudkan untuk mengurangi peluang penularan di rumah, serta mengurangi beban rumah sakit juga tenaga kesehatan di Jakarta dan sekitarnya."

Adanya lonjakan COVID-19, Wiku berpesan kita harus lebih harus fokus mengendalikan kasus dengan disiplin protokol kesehatan dan penegakan implementasi PPKM di tingkat kabupaten/kota.

"Keberhasilan upaya ini, sangat bergantung kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat," tandasnya.

Infografis Jakarta Terancam Genting Covid-19

Infografis Jakarta Terancam Genting Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jakarta Terancam Genting Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya