Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang mungkin memiliki gairah seks yang terlalu tinggi, hingga membuat kehidupannya terganggu akan hal itu. Hal ini tidak hanya dapat dirasakan oleh mereka yang sudah memiliki pasangan suami atau istri, tetapi juga yang masih lajang.
"Jika dorongan seks yang tinggi menghalangi komitmen seperti pekerjaan, keluarga, atau hubungan, Anda mungkin ingin menemui terapis seks positif untuk mencari dukungan tentang mengelola dorongan seks tanpa rasa malu," kata Kamil Lewis, terapis seks di California Utara, Amerika Serikat.
Baca Juga
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Hasil Piala AFF 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Dihukum Kartu Merah dan Penalti, Garuda Gagal ke Semifinal
Koji Takasaki, Wasit Indonesia vs Filipina, Belum Pernah Pimpin Pertandingan Internasional
Dilansir dari Insider, Minggu (20/6/2021), apabila gairah seks dirasa terlalu tinggi, ada beberapa cara yang bisa dicoba seseorang untuk menurunkannya.
Advertisement
1. Terapi Seks Bersama Pasangan
Dorongan seks yang tidak seimbang bukan berarti sebuah hubungan akan hancur.
"Terkadang orang dengan dorongan seks yang berbeda dapat membuat suatu hubungan berhasil melalui komunikasi yang baik," kata Sarah Berry, terapis psikoseksual dan hubungan di Inggris.
Salah satu cara untuk mencapai komunikasi yang lebih baik adalah dengan pergi bersama ke terapi seks pasangan. Hal ini bisa membantu Anda lebih selaras dengan pasangan.
Berry mengatakan, bersama pasangan, ini bukan hanya menurunkan gairah seks yang terlalu tinggi, tetapi melibatkan hubungan secara keseluruhan dan mencari apa yang diinginkan Anda berdua dari seks.
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Terapi Individu dan Obat-Obatan
2. Terapi Seks Individu
Seorang yang masih lajang pun juga bisa mendapatkan manfaat dari terapi seks apabila hasrat seksualnya terlalu tinggi.
Menurut Berry, jika gairah seks terlalu tinggi, seseorang mungkin akan sibuk dengan seks dan berdampak pada kesejahteraan secara umum.
Dia menambahkan, orang mungkin menjadi terlalu fokus pada seks ketika mereka merasa kekurangan kendali dalam hidupnya. Masalah ini dapat diatasi dalam terapi seks.
Jenis terapi lain yang disebut terapi perilaku kognitif, yang berfokus pada perubahan keyakinan dan perilaku yang tidak sehat, juga membantu mengurangi pikiran dan perilaku seksual yang tidak diinginkan.
3. Obat Antidepresan
Jika terapi tidak membantu, dokter mungkin menyarankan seseorang mengonsumsi obat elective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Pengobatan ini bekerja dengan mengubah serotonin. SSRI biasanya diresepkan untuk gangguan kesehatan mental seperti depresi, karena serotonin berperan besar dalam suasana hati.
Namun, serotonin juga berfungsi menurunkan hasrat seksual dan mencegah tubuh terangsang secara fisik.
Advertisement
Konsultasikan ke Tenaga Kesehatan
4. Anti-androgen
Anti-androgen adalah obat yang menghalangi testosteron yang bekerja di tubuh. Hormon ini mengatur respon seksual, dan mengonsumsi obat anti-androgen dapat membantu menurunkan gairah seks.
Dokter mungkin akan meresepkan pengobatan ini, apabila terapi atau pengobatan lain tidak berhasil.
Namun, obat-obatan ini memiliki efek samping negatif seperti kelelahan, depresi, atau peningkatan jaringan payudara. Untuk alasan ini, dokter seringkali hanya meresepkannya pada kasus yang lebih parah.
Berry menegaskan, obat-obatan semacam ini tidak boleh menjadi penanganan pertama untuk dorongan seksual yang terlalu tinggi.
"Saya tidak akan pernah merekomendasikan pil sebelum atau selama terapi dan pemberian saran perilaku," kata Berry.
Sehingga, apabila mengalami masalah dengan gairah seks yang terlalu tinggi dan mengganggu aktivitas, hubungilah dokter atau tenaga kesehatan profesional terlebih dulu untuk mengetahui penanganan yang tepat bagi Anda.
Infografis 4 Zodiak Mudah Jatuh Cinta dengan Sahabat
Advertisement