Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

1,4 Juta Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong Tiba pada Selasa, 13 Juli 2021

Kementerian BUMN mengatakan bahwa dalam tiga hari ke depan, sebanyak 4 juta vaksin Sinopharm akan datang

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Jul 2021, 13:33 WIB

Diterbitkan 13 Jul 2021, 13:33 WIB

Sekotak vaksin COVID-19 terlihat saat proses produksi di bengkel pengemasan selama tur media di kantor pusat Sinopharm di Beijing pada 26 Februari 2021. The Beijing Institute of Biological Products mengembangkan vaksin corona dari virus yang sudah dilemahkan. (Noel Celis/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1,4 juta vaksin COVID-19 Sinopharm hari ini, Selasa (13/7/2021) kembali tiba Indonesia. Vaksin yang didatangkan ini nantinya akan digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong.

"Sudah kita menerima kurang lebih sekitar 1,408 juta dosis vaksin dengan merek Sinopharm yang dibawa pesawat Garuda Indonesia dengan penerbangan GA 891," kata Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN I.

Dalam konferensi persnya, Pahala menyebut bahwa kedatangan ini merupakan kedatangan yang ketiga dari vaksin COVID-19 Sinopharm ke Indonesia. Secara keseluruhan, kedatangan ini merupakan kedatangan vaksin Corona yang ke-22.

"Kita memperkirakan dalam tiga hari mendatang juga akan datang lagi, kurang lebih sekitar totalnya dalam tiga hari ini adalah 4 juta dosis vaksin yang merupakan jenis vaksin Sinopharm."

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Digunakan untuk Vaksin Gotong Royong

Pahala mengungkapkan, vaksin Sinopharm yang akan datang tersebut nantinya akan dipakai untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

"Kita berharap bahwa vaksin Sinopharm yang didatangkan oleh PT Kimia Farma, yang merupakan anak perusahaan dari Bio Farma, akan digunakan untuk vaksin Gotong Royong, di mana kita sudah memiliki kerja sama untuk mendatangkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm tersebut."

Menurut Pahala, Vaksinasi Gotong Royong merupakan pelengkap dari program vaksinasi COVID-19 pemerintah, demi mempercepat kekebalan kelompok, serta meringankan beban pemerintah dalam pelaksanaan program vaksinasi.