Jogging di Jalanan Berpolusi Bisa Bikin Bodoh

Jogging dianggap oleh banyak orang sangat bermanfaat bagi tubuh dan pikiran. Tetapi baru-baru ini sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berolahraga yang dilakukan di luar ruangan berbahaya untuk otak.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Des 2012, 10:49 WIB
Diterbitkan 12 Des 2012, 10:49 WIB
jogging121017c.jpg

Jogging dianggap oleh banyak orang sangat bermanfaat bagi tubuh dan pikiran. Dan, sebagian orang menganggap bahwa dengan melakukan aktivitas jogging merupakan salah satu bentuk dari pelampiasan stres setelah seharian bekerja di kantor.

Tetapi baru-baru ini sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berolahraga yang dilakukan di luar ruangan berbahaya untuk otak. Terlebih lagi jika seseorang melakukan jogging di tengah trotoar yang berdekatan dengan jalan-jalan padat, kabarnya dapat menyebabkan penurunan mental.

Peneliti dari Belgia telah menemukan bahwa orang yang tinggal di kota besar dan olahraganya sendiri memiliki tingkat yang lebih tinggi memiliki nilai rendah pada tes kognitif yang dijalankannya dibanding dengan orang-orang yang lebih memilih berolahraga di luar pinggiran kota besar.

Seperti dilansir Daily mail, Rabu (12/12/12) sebuah penelitian dilakukan dengan cara memisahkan 2 kelompok. Jogging yang dilakukan tiga kali dalam seminggu dilaksanakan selama 12 minggu antara jam 12 sampai jam 1 siang.

Kelompok 1 melakukan aktivitas joggingnya dilakukan di daerah sibuk dan kelompok satunya lagi melakukan aktivitas joggingnya di pedesaan. Lalu, para peneliti dari Vrije Universiteit Buressel memberikan kepada kedua kelompok itu sebuah tes untuk mengukur waktu respon dan fokusnya.

Para peneliti menemukan bahwa tingkat polusi udara di kota mencegah peserta untuk dapat meningkatkan kerja otaknya secara maksimal dan dapat mengurangi kemampuan peserta menyerap informasi baru dan yang paling utama adalah kesehatan mental.

Majalah kesehatan pria melaporkan, "Para pelari di kota juga memiliki tingkat darah secara signifikan lebih tinggi dari faktor terjadinya peradangan."

Hal ini penting mengingat bahwa peradangan yang terjadi di otak dapat dikaitkan dengan penyakit mental. 

Para ilmuwan juga telah menemukan fakta bahwa lebih tinggi tingkat polusi udara dapat menyebabkan kekuatan otak menurun untuk orang-orang di atas usia 50 tahun. Polusi udara sudah diperkirakan akan mengurangi harapan hidup setiap orang.

Namun para ahli menekankan bahwa bukan berarti orang dilarang untuk berolahraga. Hanya saja, para ahli mengingatkan untuk menghindari berlari di kondisi seperti yang disebutkan tadi. Para peneliti pun menganjurkan untuk menghindari berolahraga di jam sibuk yang mobil dan motor masih berkeliaran di jalan raya. Pasalnya, polusi terjadi dari asap yang keluar dari knalpot kendaraan tersebut. Lebih dianjurkan untuk melakukan jogging di taman apabila itu memungkinkan. (ADT/IGW)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya