Liputan6.com, Jakarta - Psikolog IdePlus, Erika Kamaria Yamin mengatakan kesehatan mental terutama bagi ibu dalam menjalankan peran pengasuhan sangatlah penting.
“Kesehatan mental seorang ibu akan berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak dalam jangka panjang. Kesehatan mental juga berpengaruh terhadap ibu itu sendiri serta kepuasan hidup ibu secara keseluruhan yang akan berdampak si ibu akan lebih bijak dalam mengambil keputusan,” kata Erika mengutip keterangan pers Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Minggu (5/12/2021).
Baca Juga
Menurutnya, banyak ciri yang dapat memperlihatkan bahwa kesehatan mental seorang ibu sedang terganggu. Salah satunya terdapat perubahan sikap ke arah yang destruktif. Contohnya, seorang ibu yang awalnya sangat sabar menjadi lebih mudah marah dan memperbesar masalah yang kecil.
Advertisement
Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat lima jurus jitu. Kelima langkah tersebut adalah:
- Pertama adalah setujui, terima, dan akui perasaan yang ada.
“Misalnya saat kita merasa ada sesuatu yang tidak baik atau saat kita merasa lelah, maka kita harus mengakuinya jangan mencoba untuk menolaknya dengan alasan kurang bersyukur.”
- Kedua, tetapkan ekspektasi masuk akal dan sesuai dengan standar karena jika tidak hal ini akan membuat ibu merasa tidak bahagia dan selalu merasa kurang.
- Ketiga, terapkan healthy habit dengan merawat diri dan jaga kebugaran fisik yang nantinya akan berpengaruh terhadap kesehatan mental.
- Keempat, Ask for help, komunikasikan dengan anggota keluarga lainnya tentang apa yang dirasakan dan mencari bersama solusi atas masalah yang dihadapi.
- Kelima, tetap tenang dan sempatkan waktu untuk melakukan relaksasi agar tetap sehat.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Info Seputar Vaksin Covid-19 untuk Anak dan Remaja Usia 12 Tahun-17 Tahun
Hal Krusial
Senada dengan Erika, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan KemenPPPA, Rohika Kurniadi Sari mengatakan kesehatan mental seorang ibu adalah hal krusial.
Pasalnya, ibu memiliki peran pengasuhan, tanggung jawab pada tumbuh kembang anak, dan tugas sehari-hari di luar maupun di dalam rumah.
Walau dinilai krusial, tapi kesehatan mental ibu kadang masih sering disepelekan, baik oleh pasangan, keluarga, lingkungan, dan bahkan oleh ibu itu sendiri. Beban mental ini semakin berat semenjak adanya COVID-19.
Di masa pandemi, selain mengurus pekerjaan rumah tangga, ibu juga harus mengasuh dan mendampingi anak dalam mengikuti pembelajaran daring.
“Kondisi seperti ini lebih rentan membuat ibu tertekan yang menyebabkan kondisi kesehatan mental menjadi tidak baik sehingga dapat berpengaruh pada pengasuhan anak-anaknya. Oleh karena itu, menjadi penting bagi seorang ibu memiliki kondisi kesehatan mental yang baik,” ujar Rohika
Advertisement
Peningkatan Peran Ibu
Rohika menambahkan, kesehatan mental ibu dapat berpengaruh pada kesehatan mental anak. Maka dari itu, Presiden ke-2 RI mengamanatkan kepada KemenPPPA terkait Peningkatan Peran Ibu dan Keluarga dalam Pengasuhan/Pendidikan.
“Memang perlu ada kebiasaan-kebiasaan yang dapat dilakukan untuk membentuk mental kuat pada anak, mulai diterapkan dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan luas.”
“Karena untuk mewujudkan anak-anak yang bahagia, diperlukan juga ibu yang bahagia dengan jiwa yang sehat dan kuat,” kata Rohika.
Sementara itu, Head of Community Orami, Raymond Wirya Santosa mengatakan, selama pandemi ini, orangtua dan anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan mental mengalami peningkatan dari sebelumnya.
Ia pun mengingatkan, kesehatan mental merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terutama yang masih dalam periode emas.
Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi COVID-19
Advertisement