Risiko di Balik Konsumsi Makanan Manis yang Berlebihan pada Si Kecil

Asupan makanan manis dan gula berlebih dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada tubuhnya.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 14 Des 2021, 22:32 WIB
Diterbitkan 14 Des 2021, 22:32 WIB
Kendalikan Tingkat Gula Darah dengan Kromium
Ilustrasi Makanan Manis Credit: pexels.com/Archaporn

Liputan6.com, Jakarta Dari sekian banyak jenis makanan, anak-anak terkenal sangat menyukai kudapan yang manis. Bukan hanya permen, kue, dan cokelat, tapi juga minuman yang bercita rasa manis dan mengandung gula.

Meskipun Si Kecil menyukainya, sebaiknya Bunda perlu memerhatikan betul jumlah makanan manis yang dikonsumsi. Sebab, asupan gula yang berlebih dapat menyebabkan sejumlah masalah dan gangguan kesehatan pada tubuhnya yang sedang dalam masa pertumbuhan. 

Ingatlah, bahwa berlebihan dalam sesuatu itu tidaklah baik, apalagi makanan yang masuk ke dalam tubuh. Dikutip dari Klikdokter, berikut ini beberapa risiko di balik konsumsi makanan manis yang berlebih pada Si Kecil.

1. Kerusakan Gigi

Salah satu organ tubuh anak yang paling sering menjadi korban makanan manis adalah gigi si Kecil. Tumpukan gula berlebih di gigi dapat meningkatkan risiko terbentuknya karies dan akhirnya menyebabkan lubang pada gigi.

Bila Si Kecil tidak terbiasa menggosok gigi setelah mengonsumsi makanan manis, masalah akan timbul. Bukan hanya giginya yang akan berlubang dan terasa nyeri, tapi gusi dan saraf di bawahnya juga bisa mengalami infeksi.

2. Obesitas

Kegemukan alias obesitas pada anak usia 5–12 tahun merupakan masalah yang sering ditemukan. Masalah ini kerap disebabkan kebiasaan mengonsumsi makanan manis dalam jangka waktu tertentu. Terbukti bahwa makanan manis umumnya mengandung kalori tinggi, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan berat badan.

3. Diabetes

Berat badan Si Kecil yang terus meningkat hingga sulit terkendali, bisa menyebabkan masalah yang lebih serius. Ditambah lagi kalau asupan makanan manis tidak segera dibatasi, potensi diabetes dan gangguan jantung yang akan menanti di kemudian hari.

Untuk menghindari berbagai ancaman kesehatan di atas, asupan gula harian si Kecil harus sangat diperhatikan. American Heart Association merekomendasikan asupan gula harian anak usia 2–18 tahun tidak lebih dari 25 gram (setara 6 sendok teh) dalam sehari. Takaran ini mencakup asupan gula baik dari makanan maupun minumannya.

Pentingnya aktivitas fisik untuk anak

Aktivitas fisik sangat diperlukan tubuh, baik anak maupun dewasa yang gemar makan dan minuman manis. Tujuannya untuk memperlancar pencernaan dan metabolisme tubuh, termasuk metabolisme gula. Dengan demikian, asupan gula yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung dipecah menjadi energi dan terbakar, seiring dengan gerakan aktif tubuhnya.

Sebaliknya, bila Si Kecil yang sedikit bergerak akan lebih berisiko mengalami kegemukan karena asupan gulanya tidak terpakai dan tertimbun bersama tumpukan lemak dalam tubuhnya. 

Maka dari itu, penting sekali untuk mengajak anak bermain, berjalan-jalan dan berolahraga, agar tubuhnya terbiasa aktif bergerak. Bila cuaca tidak mendukung, Bunda dapat mengajak si Kecil bermain gerak dan lagu untuk membuatnya tetap aktif bergerak.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya