Resep Nastar Lembut: Panduan Lengkap Membuat Kue Lebaran Favorit

Pelajari cara membuat nastar lembut dan lezat dengan resep lengkap dan tips profesional. Sajikan kue lebaran favorit untuk keluarga tercinta.

oleh Alieza Nurulita diperbarui 04 Feb 2025, 17:59 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 17:59 WIB
resep nastar
ilustrasi nastar gulung/Ika Rahma H/Shutterstock... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Nastar merupakan salah satu kue kering favorit yang tidak pernah absen saat perayaan Lebaran. Kue mungil berbentuk bulat dengan isian selai nanas ini memiliki tekstur lembut yang lumer di mulut. Bagi Anda yang ingin membuat nastar sendiri di rumah, berikut ini panduan lengkap resep nastar lembut beserta tips dan triknya.

Sejarah dan Asal-usul Nastar

Nastar merupakan kue kering yang sudah lama dikenal di Indonesia, terutama sebagai hidangan khas Lebaran. Nama "nastar" sendiri berasal dari bahasa Belanda "ananas" yang berarti nanas, dan "taart" yang berarti kue. Jadi, nastar secara harfiah berarti kue nanas.

Asal-usul nastar tidak dapat dipisahkan dari sejarah kuliner Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya Eropa, khususnya Belanda. Pada masa penjajahan Belanda, banyak resep kue Eropa yang diperkenalkan ke Indonesia. Nastar diyakini merupakan adaptasi dari kue pai nanas Eropa yang disesuaikan dengan selera lokal.

Seiring waktu, nastar mengalami berbagai modifikasi hingga menjadi kue kering mungil berisi selai nanas seperti yang kita kenal sekarang. Teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang pas membuat nastar cepat diterima dan menjadi favorit masyarakat Indonesia.

Tradisi membuat dan menyajikan nastar saat Lebaran kemungkinan besar bermula dari kebiasaan masyarakat Tionghoa-Indonesia. Mereka biasa membuat kue-kue kering untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Kebiasaan ini kemudian diadopsi oleh masyarakat Muslim untuk perayaan Idul Fitri.

Saat ini, nastar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran di Indonesia. Hampir setiap rumah menyediakan nastar untuk menyambut tamu saat bersilaturahmi. Bahkan, banyak orang yang rela antre berjam-jam di toko kue terkenal hanya untuk membeli nastar favorit mereka menjelang Lebaran.

Bahan-bahan Membuat Nastar

Untuk membuat nastar yang lezat, diperlukan bahan-bahan berkualitas. Berikut adalah daftar bahan yang dibutuhkan untuk membuat sekitar 100 buah nastar:

Bahan kulit nastar:

  • 500 gram tepung terigu protein rendah
  • 250 gram margarin
  • 100 gram gula halus
  • 2 butir kuning telur
  • 1 sachet susu bubuk
  • 1/4 sdt garam
  • 1/2 sdt vanili bubuk

Bahan isian selai nanas:

  • 1 kg nanas matang
  • 200 gram gula pasir
  • 2 cm kayu manis
  • 2 butir cengkeh

Bahan olesan:

  • 2 butir kuning telur
  • 1 sdm susu kental manis
  • 1 tetes pewarna kuning telur (opsional)

Pastikan untuk menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi untuk hasil terbaik. Tepung terigu protein rendah akan menghasilkan tekstur nastar yang lebih lembut dan renyah. Margarin sebaiknya dipilih yang berkualitas baik agar aroma nastar lebih harum. Untuk nanas, pilihlah yang sudah matang dan manis agar selai yang dihasilkan lebih lezat.

Cara Membuat Nastar Langkah demi Langkah

Berikut adalah panduan lengkap cara membuat nastar langkah demi langkah:

1. Membuat selai nanas:

  • Kupas dan parut nanas, lalu peras untuk mengurangi airnya.
  • Masak nanas parut bersama gula pasir, kayu manis, dan cengkeh dengan api kecil.
  • Aduk terus hingga air mengering dan selai mengental. Angkat dan dinginkan.
  • Bulatkan selai nanas menjadi bulatan-bulatan kecil.

2. Membuat adonan kulit nastar:

  • Kocok margarin dan gula halus hingga lembut dan mengembang.
  • Masukkan kuning telur, kocok kembali hingga rata.
  • Tambahkan tepung terigu, susu bubuk, garam, dan vanili. Aduk rata hingga adonan bisa dipulung.

3. Membentuk nastar:

  • Ambil sedikit adonan, pipihkan dan isi dengan bulatan selai nanas.
  • Tutup dan bulatkan hingga rapi. Lakukan hingga adonan habis.
  • Susun nastar di loyang yang sudah dialasi kertas roti.

4. Memanggang nastar:

  • Panaskan oven dengan suhu 150°C.
  • Panggang nastar selama 20 menit hingga setengah matang.
  • Keluarkan nastar, olesi dengan bahan olesan.
  • Panggang kembali selama 5-10 menit hingga kecokelatan.

5. Penyelesaian:

  • Keluarkan nastar dari oven dan biarkan dingin.
  • Simpan dalam toples kedap udara setelah benar-benar dingin.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan mendapatkan nastar yang lembut, renyah, dan lezat. Pastikan untuk mengatur suhu oven dengan tepat dan memperhatikan waktu pemanggangan agar nastar tidak gosong atau kurang matang.

Tips Membuat Nastar Lembut dan Lezat

Untuk mendapatkan hasil nastar yang sempurna, perhatikan tips-tips berikut ini:

  1. Gunakan tepung terigu protein rendah untuk menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan renyah.
  2. Pastikan margarin dalam suhu ruang sebelum diolah agar mudah dikocok dan tercampur rata.
  3. Jangan mengocok adonan terlalu lama untuk menghindari gluten yang terbentuk berlebihan, yang bisa membuat nastar keras.
  4. Gunakan nanas yang matang dan manis untuk selai yang lebih lezat.
  5. Masak selai nanas hingga benar-benar kering untuk menghindari kebocoran saat dipanggang.
  6. Bentuk nastar dengan ukuran yang seragam agar matang merata.
  7. Panggang nastar dengan suhu yang tidak terlalu tinggi (150-160°C) agar matang merata tanpa gosong.
  8. Olesi nastar dengan kuning telur dua kali untuk hasil yang lebih mengkilap.
  9. Biarkan nastar benar-benar dingin sebelum disimpan dalam toples untuk menjaga kerenyahannya.
  10. Simpan nastar dalam toples kedap udara di tempat yang sejuk dan kering.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat menghasilkan nastar yang lembut, renyah, dan lezat seperti buatan toko kue terkenal. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan resep dan menemukan formula terbaik sesuai selera Anda.

Variasi dan Kreasi Nastar

Meskipun nastar klasik dengan isian selai nanas tetap menjadi favorit, ada banyak variasi dan kreasi nastar yang bisa Anda coba:

  1. Nastar Keju: Tambahkan keju parut ke dalam adonan kulit dan taburi bagian atas dengan keju sebelum dipanggang.
  2. Nastar Cokelat: Ganti isian nanas dengan cokelat leleh atau selai cokelat.
  3. Nastar Green Tea: Tambahkan bubuk green tea ke dalam adonan kulit untuk rasa dan warna yang unik.
  4. Nastar Durian: Isi nastar dengan selai durian untuk penggemar raja buah.
  5. Nastar Kurma: Ganti isian nanas dengan kurma cincang untuk sentuhan Timur Tengah.
  6. Nastar Ubi: Tambahkan ubi kukus halus ke dalam adonan kulit untuk tekstur yang lebih padat.
  7. Nastar Kacang: Tambahkan kacang cincang ke dalam adonan kulit atau gunakan selai kacang sebagai isian.
  8. Nastar Bentuk Karakter: Bentuk nastar menjadi karakter lucu seperti hello kitty, doraemon, dll.
  9. Nastar Lapis: Buat nastar berlapis dengan warna-warni yang menarik.
  10. Nastar Kopi: Tambahkan bubuk kopi ke dalam adonan kulit untuk aroma yang harum.

Jangan ragu untuk berkreasi dan mencoba berbagai variasi nastar. Selain menambah variasi rasa, ini juga bisa menjadi nilai jual unik jika Anda berencana untuk menjual nastar.

Cara Menyimpan Nastar agar Tahan Lama

Agar nastar tetap renyah dan lezat dalam waktu lama, perhatikan cara penyimpanan yang tepat:

  1. Pastikan nastar sudah benar-benar dingin sebelum disimpan.
  2. Gunakan toples kaca atau plastik yang benar-benar kedap udara.
  3. Lapisi dasar toples dengan tisu atau kertas roti untuk menyerap kelembaban.
  4. Susun nastar dalam toples, jangan terlalu padat agar tidak mudah remuk.
  5. Tambahkan silica gel dalam toples untuk menyerap kelembaban (opsional).
  6. Simpan toples di tempat yang sejuk dan kering, hindari tempat yang terkena sinar matahari langsung.
  7. Jangan sering membuka tutup toples untuk menghindari masuknya udara lembab.
  8. Konsumsi nastar dalam waktu 1-2 bulan untuk kualitas terbaik.

Dengan penyimpanan yang tepat, nastar bisa bertahan hingga 1-2 bulan tanpa kehilangan kerenyahan dan kelezatannya. Namun, sebaiknya segera konsumsi jika mulai terlihat tanda-tanda perubahan seperti bau tengik atau munculnya jamur.

Kandungan Gizi dan Manfaat Nastar

Meskipun nastar termasuk makanan manis, kue ini juga memiliki beberapa kandungan gizi yang bermanfaat:

  1. Karbohidrat: Sebagai sumber energi utama.
  2. Protein: Dari telur dan susu yang digunakan dalam adonan.
  3. Lemak: Dari margarin, memberikan rasa gurih dan tekstur lembut.
  4. Serat: Dari buah nanas dalam selai.
  5. Vitamin C: Dari buah nanas, meskipun jumlahnya berkurang setelah dimasak.
  6. Kalsium: Dari susu yang digunakan dalam adonan.
  7. Zat Besi: Dalam jumlah kecil dari tepung terigu.

Manfaat mengonsumsi nastar dalam jumlah wajar:

  • Memberikan energi cepat dari kandungan karbohidratnya.
  • Membantu memperbaiki mood karena rasanya yang manis.
  • Memberikan sedikit serat dari buah nanas yang baik untuk pencernaan.
  • Sebagai camilan yang mengenyangkan.

Namun, perlu diingat bahwa nastar termasuk makanan tinggi kalori dan gula. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Sebaiknya konsumsi nastar dalam jumlah wajar sebagai bagian dari diet seimbang.

Nastar untuk Program Diet

Bagi Anda yang sedang menjalani program diet namun ingin tetap menikmati nastar, berikut beberapa tips dan alternatif yang bisa dicoba:

  1. Batasi Porsi: Konsumsi nastar dalam jumlah terbatas, misalnya 1-2 buah per hari.
  2. Ganti Gula dengan Pemanis Alami: Gunakan stevia atau xylitol sebagai pengganti gula dalam resep.
  3. Kurangi Margarin: Ganti sebagian margarin dengan minyak zaitun atau applesauce untuk mengurangi lemak jenuh.
  4. Tambahkan Serat: Campurkan tepung gandum utuh atau oatmeal dalam adonan untuk meningkatkan kandungan serat.
  5. Gunakan Tepung Almond: Ganti sebagian tepung terigu dengan tepung almond untuk mengurangi karbohidrat.
  6. Buat Ukuran Mini: Buat nastar dalam ukuran lebih kecil untuk mengontrol porsi.
  7. Pilih Isian Rendah Gula: Gunakan buah-buahan segar sebagai isian alih-alih selai.
  8. Tambahkan Protein: Campurkan bubuk protein ke dalam adonan untuk meningkatkan rasa kenyang.

Alternatif Nastar untuk Diet:

  • Nastar Keto: Gunakan tepung almond dan pemanis rendah kalori.
  • Nastar Vegan: Ganti bahan hewani dengan bahan nabati seperti margarin nabati dan susu kedelai.
  • Nastar Gluten-free: Gunakan tepung bebas gluten seperti tepung beras atau tepung singkong.
  • Energy Ball Nanas: Buat bola-bola energi dengan campuran kacang, kurma, dan nanas kering.

Ingatlah bahwa kunci dari diet yang sehat adalah keseimbangan. Anda masih bisa menikmati nastar sesekali selama tetap memperhatikan asupan kalori total harian dan mengimbanginya dengan aktivitas fisik yang cukup.

Peluang Bisnis Nastar

Nastar bukan hanya camilan lezat, tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Berikut beberapa tips untuk memulai bisnis nastar:

  1. Kembangkan Resep Unik: Ciptakan resep nastar khas yang membedakan produk Anda dari kompetitor.
  2. Perhatikan Kualitas: Gunakan bahan-bahan berkualitas tinggi untuk menghasilkan nastar premium.
  3. Branding yang Menarik: Buat kemasan dan merek yang eye-catching dan memorable.
  4. Tentukan Target Pasar: Fokus pada segmen pasar tertentu, misalnya nastar premium atau nastar sehat.
  5. Manfaatkan Media Sosial: Promosikan produk Anda melalui Instagram, Facebook, dan platform lainnya.
  6. Tawarkan Variasi: Buat beberapa varian rasa untuk menarik lebih banyak pelanggan.
  7. Jaga Konsistensi: Pastikan kualitas produk selalu terjaga untuk membangun loyalitas pelanggan.
  8. Berikan Layanan Terbaik: Respon cepat dan ramah terhadap pertanyaan dan pesanan pelanggan.
  9. Ikuti Tren: Perhatikan tren kuliner terkini dan adaptasikan ke produk nastar Anda.
  10. Perluas Jaringan: Jalin kerjasama dengan reseller atau titip jual di toko-toko kue.

Peluang Pasar Nastar:

  • Musiman: Fokus pada penjualan menjelang Lebaran, Natal, dan hari raya lainnya.
  • Korporat: Tawarkan nastar sebagai hampers atau souvenir perusahaan.
  • Online Marketplace: Jual melalui platform e-commerce besar seperti Tokopedia atau Shopee.
  • Ekspor: Jelajahi peluang ekspor ke negara-negara dengan komunitas Indonesia yang besar.
  • Katering: Tawarkan nastar untuk acara-acara seperti pernikahan atau gathering.

Dengan strategi yang tepat dan kualitas produk yang terjaga, bisnis nastar bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan, terutama menjelang hari raya dan musim perayaan.

Nastar dalam Tradisi Lebaran

Nastar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran di Indonesia. Berikut beberapa aspek menarik tentang peran nastar dalam perayaan Idul Fitri:

  1. Simbol Kebersamaan: Nastar sering dibagikan kepada tetangga dan kerabat sebagai bentuk berbagi kebahagiaan.
  2. Hidangan Wajib: Hampir setiap rumah menyediakan nastar untuk menyambut tamu saat bersilaturahmi.
  3. Tradisi Membuat Bersama: Banyak keluarga yang menjadikan pembuatan nastar sebagai kegiatan bersama menjelang Lebaran.
  4. Variasi Daerah: Beberapa daerah memiliki variasi nastar khas, seperti nastar keju di Bandung atau nastar durian di Medan.
  5. Hadiah Lebaran: Nastar sering dijadikan bagian dari parsel atau hampers Lebaran.
  6. Nostalgia: Bagi banyak orang, aroma dan rasa nastar membangkitkan kenangan masa kecil dan suasana Lebaran.
  7. Bisnis Musiman: Banyak home industry yang fokus memproduksi nastar menjelang Lebaran.
  8. Inovasi Rasa: Setiap tahun, sering muncul varian baru nastar untuk memenuhi selera konsumen yang beragam.
  9. Kontes Nastar: Beberapa daerah bahkan mengadakan lomba membuat nastar menjelang Lebaran.
  10. Media Sosial: Unggahan foto nastar di media sosial telah menjadi tren tersendiri saat Lebaran.

Makna Filosofis Nastar dalam Lebaran:

  • Bentuk bulat melambangkan kebulatan tekad untuk memperbaiki diri setelah berpuasa sebulan penuh.
  • Rasa manis melambangkan harapan akan kehidupan yang manis dan indah di tahun mendatang.
  • Proses pembuatan yang membutuhkan kesabaran mencerminkan nilai-nilai yang dipelajari selama bulan Ramadan.
  • Berbagi nastar melambangkan semangat berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Meskipun zaman terus berubah, nastar tetap menjadi salah satu ikon Lebaran yang tak lekang oleh waktu, menghubungkan generasi dan menjadi simbol hangat perayaan Idul Fitri di Indonesia.

FAQ Seputar Nastar

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar nastar beserta jawabannya:

  1. Q: Berapa lama nastar bisa bertahan? A: Jika disimpan dengan benar dalam wadah kedap udara, nastar bisa bertahan hingga 1-2 bulan.
  2. Q: Mengapa nastar saya mudah hancur? A: Hal ini bisa disebabkan oleh terlalu banyak margarin, kurang tepung, atau waktu pemanggangan yang kurang tepat.
  3. Q: Bagaimana cara membuat nastar agar tidak pecah saat dipanggang? A: Pastikan adonan tidak terlalu lembek, bentuk dengan rapi, dan panggang dengan suhu yang tepat (sekitar 150°C).
  4. Q: Apakah bisa membuat nastar tanpa telur? A: Ya, Anda bisa mengganti telur dengan susu atau air es, meskipun teksturnya mungkin sedikit berbeda.
  5. Q: Mengapa selai nanas saya terlalu cair? A: Pastikan untuk memasak selai hingga benar-benar kering dan mengental. Tambahkan sedikit maizena jika perlu.
  6. Q: Bisakah nastar dibuat dengan oven tangkring? A: Ya, bisa. Pastikan untuk mengatur api dengan tepat dan membalik loyang secara berkala agar matang merata.
  7. Q: Apakah bisa membuat nastar tanpa mixer? A: Ya, Anda bisa mencampur adonan dengan tangan, meskipun hasilnya mungkin tidak sehalus menggunakan mixer.
  8. Q: Mengapa nastar saya tidak mengkilap? A: Pastikan untuk mengoleskan kuning telur dua kali dan tambahkan sedikit susu kental manis pada olesan.
  9. Q: Apakah bisa membuat nastar dengan tepung protein tinggi? A: Bisa, tapi teksturnya akan lebih padat. Disarankan menggunakan tepung protein rendah untuk hasil yang lebih lembut.
  10. Q: Bagaimana cara membuat nastar agar tidak berminyak? A: Kurangi sedikit jumlah margarin dan pastikan untuk mendinginkan adonan sebelum dibentuk.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami proses pembuatan nastar dan mengatasi kendala-kendala yang mungkin dihadapi.

Kesimpulan

Nastar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran di Indonesia. Kue mungil berisi selai nanas ini tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga menyimpan makna mendalam tentang kebersamaan dan berbagi kebahagiaan. Dari sejarahnya yang berakar pada pengaruh kuliner Eropa, hingga perannya dalam momen silaturahmi Idul Fitri, nastar telah melewati perjalanan panjang untuk menjadi ikon kue kering yang dicintai berbagai kalangan.

Membuat nastar sendiri di rumah bukan hanya menghemat biaya, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri. Dengan mengikuti resep dan tips yang telah dibahas, Anda dapat menghasilkan nastar yang lembut, renyah, dan lezat. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai variasi rasa untuk menambah keunikan nastar buatan Anda.

Bagi yang memiliki jiwa wirausaha, bisnis nastar bisa menjadi peluang yang menjanjikan, terutama menjelang musim Lebaran. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan kualitas produk yang terjaga, Anda bisa mengembangkan usaha nastar yang sukses.

Terlepas dari apakah Anda membuatnya untuk dinikmati sendiri, dibagikan kepada kerabat, atau dijadikan sumber penghasilan, yang terpenting adalah menjaga esensi nastar sebagai simbol kebersamaan dan kebahagiaan. Selamat mencoba dan selamat menikmati kelezatan nastar!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya